Populasi India Diprediksi Bakal Segera Salip China, Jadi Negara Terpadat di Dunia

New York(MedanPunya) India diprediksi bakal menjadi negara terpadat di dunia, menggeser China yang tengah dihadang ‘resesi seks’. Menurunnya gairah berhubungan seksual, menikah, dan memiliki anak berimbas pada angka kelahiran rendah.

China sebelumnya memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia sejak tahun 1950. Baik China dan India memiliki lebih dari 1,4 miliar penduduk dan jika digabungkan, mereka membentuk lebih dari sepertiga populasi dunia.

“Sebenarnya, tidak mungkin kita tahu persis kapan India akan melampaui China,” kata Bruno Schoumaker, seorang ahli demografi di Université catholique de Louvain di Belgia.

“Ada beberapa ketidakpastian, tidak hanya tentang populasi India, tetapi juga populasi China.”

Perhitungan matematis dari berbagai survei, serta catatan kelahiran dan kematian, memproyeksikan jumlah penduduk India akan menyalip China sekitar pertengahan April tahun ini. Tetapi para ahli demografi menyebut bahwa itu adalah perkiraan tidak pasti.

“Itu perkiraan kasar, tebakan terbaik,” kata Patrick Gerland, kepala bagian estimasi dan proyeksi populasi di PBB di New York.

Demografi di Divisi Kependudukan PBB membuat perkiraan berdasarkan proyeksi dari berbagai sumber data untuk mendapatkan apa yang mereka yakini sebagai angka demografis terbaru. Pembaruan terakhir untuk data yang digunakan terkait perhitungan populasi India dan China adalah Juli 2022, kata Sara Hertog, petugas urusan kependudukan PBB di New York.

Para ahli demografi kemudian menggunakan teknik statistik untuk menyimpulkan kapan populasi India telah melampaui China, menurut Stuart Gietel-Basten, seorang profesor di Universitas Sains dan Teknologi Khalifa di Abu Dhabi.

“Kenyataannya, tentu saja, perkiraan ini hanya itu, (April),” kata Gietel-Basten. “Tapi setidaknya mereka didasarkan pada metodologi yang relatif solid dan konsisten,” lanjutnya lagi.

Perhitungan didapat dari sensus atau catatan setiap negara dilakukan setiap dekade.

Sensus terakhir China dilakukan pada tahun 2020. Para ahli demografi menggunakan catatan kelahiran dan kematian, bersama dengan data administratif lainnya, untuk menghitung bagaimana pertumbuhan populasi sejak saat itu.

Sensus terakhir India dilakukan pada tahun 2011. Sensus tahun 2021 ditunda India karena COVID-19.

“Tanpa hitungan pintu ke pintu yang sebenarnya selama lebih dari satu dekade, survei sampel telah mengisi kekosongan untuk membantu para demografi dan India sendiri memahami populasinya,” kata Alok Vajpeyi dari organisasi nonpemerintah yang berbasis di New Delhi, Population Foundation of India.

China memiliki populasi yang menua dengan pertumbuhan penduduk stagnan bahkan setelah pemerintah tujuh tahun lalu mencabut kebijakan satu anak setiap keluarga. Kini, bahkan setiap orang dianjurkan memiliki tiga anak.

Sementara India memiliki populasi yang jauh lebih muda, tingkat kesuburan lebih tinggi, dan penurunan angka kematian bayi selama tiga dekade terakhir.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version