Presiden Korsel Kutuk Keras Penikaman Ketua Oposisi Lee Jae Myung

Seoul(MedanPunya) Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengutuk keras penikaman yang membuat ketua oposisi Lee Jae Myung mengalami luka-luka. Pelaku yang berhasil ditangkap di lokasi kejadian, disebut awalnya berpura-pura meminta tanda tangan sebelum tiba-tiba menyerang Lee.

Tindak penyerangan itu terjadi saat Lee sedang mengunjungi lokasi pembangunan bandara baru di kota Busan pada Selasa (2/1) pagi waktu setempat. Lee diserang oleh pelaku, yang berjenis kelamin laki-laki, saat sedang meladeni pertanyaan wartawan di lokasi.

“Kekerasan seperti ini tidak boleh ditoleransi dalam keadaan apapun,” tegas Yoon dalam pernyataan yang dirilis kantor kepresidenan Korsel.

Melalui juru bicaranya Kim Soo Kyung, Yoon menyampaikan “keprihatinan mendalam atas keselamatan Lee Jae Myung setelah mendengar terjadinya serangan”.

Lee yang merupakan Ketua Partai Demokrat, oposisi utama di Korsel, kalah dari Yoon dalam pemilu presiden tahun 2022 lalu.

Sosoknya sebagai mantan pekerja pabrik saat anak-anak yang mengalami kecelakaan industri dan putus sekolah sejak remaja, membawanya ke popularitas karena mencerminkan kisah orang miskin menjadi kaya raya. Namun pencapresan dirinya dibayangi serangkaian skandal dan dia mengalami kekalahan.

Lee diperkirakan akan maju capres kembali tahun 2027 mendatang, dan jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan dia tetap menjadi pesaing yang kuat.

Tayangan televisi lokal Korsel menunjukkan Lee sedang berjalan di tengah kerumunan wartawan setelah mengunjungi lokasi pembangunan bandara baru di Busan, ketika tiba-tiba seorang pria di depannya menerjang dan tampak memukul bagian lehernya dengan sebuah benda.

Lee yang berusia 59 tahun ini kemudian tumbang ke tanah dan orang-orang bergegas membantunya. Seorang pria terlihat menempelkan saputangan ke bagian leher Lee.

“Dia sedang berjalan menuju ke mobilnya sambil berbicara dengan wartawan ketika penyerang meminta tanda tangannya,” tutur seorang saksi mata, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada televisi lokal YTN.

Saksi mata itu menambahkan bahwa Lee terlihat diserang dengan sebuah benda yang “tampak seperti pisau”.

Kantor berita Yonhap menyatakan bahwa pelaku penyerangan telah ditangkap di lokasi kejadian. Momen penangkapan pelaku terekam kamera televisi setempat, yang menunjukkan sejumlah polisi membanting pelaku ke tanah.

Identitas pelaku belum diungkap ke publik. Namun sejumlah foto yang dirilis media lokal menunjukkan pelaku merupakan seorang pria berusia 50-an atau 60-an, yang tampak mengenakan semacam topi atau mahkota kertas bertuliskan nama Lee.

Salah satu pendukung Lee, Jin Jeong Hwa, yang ada di lokasi kejadian dan menyiarkan langsung momen kunjungan itu, menuturkan kepada Reuters bahwa ada sekitar dua lusin polisi di lokasi ketika penyerangan terjadi. Menurut Jin, pelaku dilumpuhkan dengan cepat oleh sejumlah pria termasuk para polisi di lokasi.

Motif di balik penyerangan terhadap Lee ini belum diketahui secara jelas. Laporan media lokal Busan Ilbo menyebut pelaku menolak untuk menjawab pertanyaan polisi soal motifnya.

Usai penyerangan terjadi dan pelaku dilumpuhkan, Lee diangkut dengan ambulans dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Universitas Nasional Pusan dengan helikopter. Laporan kantor berita Yonhap menyebut Lee mengalami pendarahan namun tetap dalam keadaan sadarkan diri saat dievakuasi dari lokasi kejadian.

Seorang pejabat Kepolisian Busan melaporkan bahwa Lee menderita “luka sobek satu sentimeter di lehernya”. Belum ada konfirmasi dari pihak rumah sakit soal detail luka-luka yang dialami Lee.

“Dia masih sadarkan diri dan hanya mengalami sedikit pendarahan,” tutur pejabat kepolisian setempat itu.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version