Ramallah(MedanPunya) Presiden Palestina Mahmoud Abbas dihujani kecaman setelah mengklaim orang-orang Yahudi dibunuh dalam Holocaust bukan karena agama mereka, melainkan karena ‘peran sosial’ mereka. Negara-negara Uni Eropa mengecam komentar Abbas yang disebut ‘sangat menyesatkan’ itu.
Abbas menyampaikan komentar itu saat berpidato, akhir bulan lalu, di hadapan para anggota senior Partai Fatah di Ramallah. Video yang menampilkan pidato Abbas kembali muncul pekan ini hingga memicu kecaman keras dari negara-negara Eropa.
Dalam pidatonya itu, Abbas yang kini berusia 87 tahun melontarkan komentar yang terkesan meremehkan pembunuhan sistematis terhadap orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II. Dia mengatakan ‘tidak benar’ bahwa ‘(Adolf) Hitler membunuh orang-orang Yahudi karena mereka adalah orang Yahudi’.
Menggemakan sentimen anti-Semitisme, Abbas dalam pidatonya mengklaim orang-orang Eropa ‘memerangi (orang-orang Yahudi) karena peran sosial mereka, dan bukan agama mereka’.
“Karena riba dan uang,” cetus Abbas dalam pidatonya yang dikecam. Dia pernah melontarkan komentar serupa sebelumnya.
Dalam tanggapannya, juru bicara Uni Eropa menyebut pidato Abbas itu ‘sangat menyesatkan’ soal Yahudi dan memuat sentimen anti-Semitisme’.
“Pidato itu… berisi pernyataan yang salah dan sangat menyesatkan tentang Yahudi dan anti-Semitisme,” sebut juru bicara Uni Eropa dalam pernyataannya.
“Distorsi sejarah seperti itu bersifat menghasut, sangat ofensif, meremehkan Holocaust, dan dengan demikian memicu anti-Semitisme,” tegasnya.
Ditambahkan oleh juru bicara Uni Eropa itu bahwa klaim Abbas tersebut ‘merupakan penghinaan terhadap jutaan korban Holocaust dan keluarga mereka’.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel, dalam tanggapan terpisah pada Rabu (6/9) waktu setempat, menuduh Abbas melakukan ‘penyangkalan Holocaust’ sembari mengunggah video pidatonya ke medis sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.
Turut memberikan tanggapan, misi diplomatik Jerman yang ada di di Ramallah, pusat pemerintahan Otoritas Palestina yang dipimpin Abbas, menyatakan kecaman ‘keras’ atas komentar Abbas tersebut.
“Sejarah sudah jelas: jutaan nyawa dihilangkan — ini tidak bisa direlativisasi,” tegas misi diplomatik Jerman dalam pernyataannya pada Rabu (6/9) waktu setempat.
Konsulat Prancis di Yerusalem, pada Kamis (7/9) waktu setempat, menyebut komentar Abbas itu ‘sama sekali tidak bisa diterima’ dan melalui media sosial menekankan penolakan ‘terhadap penolakan anti-Semitisme dan (Holocaust) dalam segala bentuk’.
Pada Agustus 2022, saat berkunjung ke Berlin, Abbas membandingkan Holocaust dengan pembunuhan warga-warga Palestina oleh tentara Israel. Dia menuduh Israel pada saat itu melakukan ’50 pembantaian, 50 Holocaust’ terhadap warga Palestina sejak tahun 1947.
Kantor Presiden Palestina belakangan mengeluarkan pernyataan yang berbunyi: “Holocaust adalah kejahatan paling keji dalam sejarah manusia modern.”***dtc/mpc/bs