New York(MedanPunya) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menantang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk “bertindak segera” terhadap Rusia atau “membubarkan diri Anda”. Hal itu disampaikannya dalam pidatonya secara virtual di depan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (5/4) waktu setempat, di mana dia menunjukkan rekaman mengerikan mayat-mayat – termasuk anak-anak – yang disebutnya merupakan korban kekejaman Rusia.
Zelensky menyamakan tindakan pasukan Rusia di Bucha dan kota-kota Ukraina lainnya dengan kekerasan yang dilakukan oleh “teroris” seperti kelompok ISIS. Zelensky pun meminta Dewan Keamanan PBB beranggotakan 15 negara – yang bertujuan untuk memastikan perdamaian dan keamanan internasional – agar mengusir Rusia “sehingga tidak dapat memblokir keputusan tentang agresinya sendiri, perangnya sendiri”.
Diketahui bahwa Rusia, sebagai salah satu dari lima anggota tetap DK PBB, memiliki hak veto, yang telah berulang kali digunakan untuk menggagalkan resolusi dan negosiasi di badan dunia itu. Itu artinya, Rusia ia tidak dapat dikeluarkan dari badan dunia tersebut, karena Rusia akan memveto setiap pemungutan suara atau rekomendasi dari Dewan Keamanan untuk mengeluarkannya.
“Jika tidak ada alternatif … maka opsi selanjutnya adalah membubarkan diri Anda semuanya,” cetus Zelensky.
“Bapak dan Ibu, apakah Anda siap untuk menutup PBB? … Jika jawaban Anda tidak, maka Anda harus segera bertindak,” lanjutnya.
Di depan DK PBB, Zelenskyy menayangkan klip grafis berdurasi 90 detik dari apa yang dia katakan sebagai gambar dari kota-kota termasuk Bucha dan kota pelabuhan Mariupol yang dikepung Rusia.
Rekaman itu menunjukkan orang-orang mati yang sebagian tidak tertutupi – termasuk anak-anak – di kuburan dangkal, beberapa mayat di halaman dan orang-orang mati dengan tangan terikat.
“Sekarang dunia dapat melihat apa yang dilakukan militer Rusia di Bucha,” kata Zelenskyy.
“Mereka dibunuh di apartemen mereka, rumah mereka, meledakkan granat, warga sipil dihancurkan oleh tank sambil duduk di mobil mereka di tengah jalan, hanya untuk kesenangan mereka. Mereka memotong anggota badan … menggorok leher mereka,” ujar pemimpin Ukraina itu.
“Perempuan-perempuan diperkosa dan dibunuh di depan anak-anak mereka, lidah mereka dicabut hanya karena para penyerang tidak mendengar apa yang ingin mereka dengar dari mereka,” tuturnya.
“Ini tidak berbeda dengan teroris lain seperti Daesh (nama lain ISIS) … dan di sini dilakukan oleh anggota Dewan Keamanan PBB,” katanya.
Pemerintah Rusia sebelumnya telah membantah terlibat dalam pembantaian di Bucha, dan menyebutnya sebagai provokasi untuk menggagalkan perundingan damai antara kedua negara.***dtc/mpc/bs