Putra Mahkota Arab Saudi Ungkap Keinginan Hubungan Baik dengan Iran

Riyadh(MedanPunya) Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), melontarkan pernyataan bernada damai saat berbicara soal Iran, yang menjadi musuh bebuyutan Saudi. MBS mengakui dirinya menginginkan hubungan ‘baik’ dengan Iran.

Pernyataan melunak ini disampaikan MBS setelah sejumlah sumber menyebut Saudi dan Iran menggelar pembicaraan rahasia di Baghdad, Irak.

Kedua negara yang terlibat persaingan sengit untuk dominasi regional ini, memutuskan hubungan satu sama lain pada tahun 2016 setelah demonstran Iran menyerang misi diplomatik Saudi menyusul eksekusi mati seorang ulama Syiah oleh otoritas Saudi.

Dalam wawancara terbaru yang ditayangkan pada Selasa (27/4) malam waktu setempat, MBS mencetuskan hubungan baik antara Saudi dan Iran.

“Iran merupakan negara tetangga, dan semua yang kami inginkan adalah hubungan yang baik dan spesial dengan Iran,” ucap MBS dalam wawancara tersebut.

“Kami tidak ingin situasi Iran menjadi sulit. Sebaliknya, kami ingin Iran untuk bertumbuh… dan mendorong kawasan dan dunia menuju kemakmuran,” imbuhnya.

MBS menambahkan bahwa Saudi tengah mengupayakan dengan mitra-mitra kawasan dan global untuk mencari solusi terhadap ‘perilaku negatif’ Iran.

Pernyataan terbaru MBS ini menandai pergeseran posisi dibandingkan pernyataannya dalam wawancara-wawancara sebelumnya, saat MBS mengecam Iran dan menuduh negara itu mengobarkan ketidakamanan di kawasan. Dalam wawancara terbarunya, MBS tidak membahas soal rencana perundingan apapun dengan Iran.

Sementara itu, sejumlah sumber menuturkan bahwa pembicaraan rahasia antara Saudi dan Iran di Baghdad difasilitasi oleh Perdana Menteri (PM) Irak, Mustafa al-Khademi. Pembicaraan itu dirahasiakan hingga media Financial Times melaporkannya dalam salah satu artikelnya. Dilaporkan bahwa pertemuan pertama kedua negara yang bermusuhan itu digelar pada 9 April lalu.

Seorang pejabat pemerintahan Irak, yang enggan disebut identitasnya, mengonfirmasi bahwa pembicaraan di Baghdad itu memang terjadi. Sedangkan seorang diplomat negara Barat menyebut dirinya mendapatkan ‘pengarahan sebelumnya’ soal upaya ‘menengahi hubungan yang lebih baik dan mengurangi ketegangan’.

Sementara itu, otoritas Saudi secara resmi membantah adanya pembicaraan rahasia tersebut. Iran sendiri masih bungkam, hanya menyatakan pihaknya ‘selalu menyambut baik’ dialog dengan Saudi.

Saudi dan Iran selama ini selalu mendukung pihak yang bertentangan dalam sejumlah konflik kawasan, mulai dari Suriah hingga Yaman. Dalam konflik Yaman, Iran diketahui mendukung pemberontak Houthi dan Saudi mendukung pemerintahan Yaman yang dilengserkan Houthi.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version