Bangui(MedanPunya) Ratusan tentara bayaran dari Grup Wagner tiba di Republik Afrika Tengah untuk mengamankan referendum pada 30 Juli 2023.
Di negara yang bermasalah itu, Grup Wagner telah membantu pemerintah melawan pemberontak.
Republik Afrika Tengah akan menggelar pemungutan suara mengenai perubahan konstitusi yang memungkinkan Presiden Faustin Archange Touadera mengamankan masa jabatan ketiga.
“Pesawat lain sudah tiba di Bangui dengan instruktur untuk bekerja di Republik Afrika Tengah,” kata Persatuan Petugas untuk Keamanan Internasional (OUIS) di Telegram.
Beberapa ratus profesional berpengalaman dari perusahaan Wagner bergabung dengan tim yang bekerja di CAR (Republik Afrika Tengah), lanjutnya.
“Instruktur Rusia akan terus membantu tentara angkatan bersenjata Afrika Tengah memastikan keamanan dalam mengantisipasi referendum konstitusional yang dijadwalkan pada 30 Juli,” OUIS menambahkan.
Menurut Amerika Serikat, OUIS adalah perusahaan terdepan untuk Grup Wagner di Republik Afrika Tengah, dijalankan oleh Alexandre Ivanov dari Rusia yang terjerat sanksi AS pada Januari 2023.
OUIS juga mengatakan bahwa instrukturnya telah melatih pasukan keamanan CAR selama lebih dari lima tahun, memungkinkan peningkatan keamanan umum negara.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah sumber asing mengatakan bahwa para prajurit Wagner meninggalkan Republik Afrika Tengah, tetapi dibantah pemerintah.
Masa depan kelompok paramiliter swasta yang dipimpin Yevgeny Prigozhin ini tidak pasti setelah memberontak terhadap pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 23-24 Juni.
Grup Wagner merebut situs-situs tentara Rusia dan maju ke Moskwa, kemudian mundur setelah ada kesepakatan dengan Putin yang dimediasi Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Akan tetapi, aktivitas Grup Wagner di luar negeri khususnya di Suriah dan beberapa negara Afrika belum dipertanyakan secara terbuka.***kps/mpc/bs