Damaskus(MedanPunya) Warga Suriah menjarah barang-barang di rumah mewah Presiden Bashar Al Assad di Damaskus, Minggu (8/12), setelah ia kabur ke luar negeri.
Rezim Assad jatuh 11 hari setelah pemberontak yang dipimpin kelompok Hayat Tahrir Al Sham (HTS) memulai serangan mendadak, lebih dari 13 tahun usai tindakan keras Assad terhadap demo anti-pemerintah memicu perang saudara Suriah.
Sumber di Kremlin menyampaikan kepada kantor berita Rusia, Assad dan keluarganya tiba di Moskwa dan telah diberikan suaka atas dasar kemanusiaan.
Foto-foto dari Associated Press menunjukkan kediaman Assad berantakan, kabinet dan rak buku kosong, lukisan-lukisan serta barang-barang pribadi lainnya berserakan di lantai.
Salah satu foto menunjukkan seorang pria berusaha mengambil lampu, sedangkan warga lainnya melihat-lihat ruangan.
Di foto lainnya, sekelompok orang berpose dengan senyum dan gestur perdamaian di tempat Assad dulu tinggal.
Selama lebih dari 50 tahun, keluarga Assad memerintah dengan tangan besi dan sering mengerahkan pasukan keamanan untuk menekan aksi unjuk rasa.
Assad mengambil alih kekuasaan pada 2000 setelah kematian ayahnya, Hafez Al Assad, yang juga dikenal keras dan brutal terhadap oposisi. Tindakan represif itu kemudian diwarisi Bashar.
Amerika Serikat dan PBB sama-sama menyalahkan Assad atas serangan senjata kimia yang menewaskan ratusan orang—bahkan mungkin lebih dari 1.000 orang—pada 2013.
Tahun lalu, surat perintah penangkapan internasional dikeluarkan untuk Assad setelah pengadilan tinggi Perancis menuduhnya terlibat kejahatan perang selama perang saudara.
Adapun serangan cepat pemberontak dimulai kurang dari dua minggu lalu, ketika merebut Kota Aleppo di utara, kemudian bergerak maju ke selatan menuju pusat kekuasaan rezim.***kps/mpc/bs