Rusia Ancam Respons Keras Jika Ukraina Gabung NATO

Moskow(MedanPunya) Rusia memberikan reaksi keras atas prospek bergabungnya Ukraina dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang disebutnya akan memiliki konsekuensi yang sangat negatif bagi tatanan keamanan Eropa. Moskow juga mengancam akan memberikan respons keras untuk langkah semacam itu.

Penegasan itu disampaikan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov saat berbicara kepada wartawan setempat, menjelang digelarnya KTT NATO di Lithuania yang bertujuan menunjukkan solidaritas dengan Ukraina, meskipun belum secara resmi menerima Kyiv sebagai anggota.

“Anda tahu posisi Federasi Rusia yang sangat jelas dan konsisten adalah keanggotaan Ukraina dalam NATO akan memiliki konsekuensi yang sangat, sangat negatif bagi arsitektur keamanan, arsitektur keamanan yang sudah separuh hancur di Eropa,” sebutnya.

“Dan itu akan menjadi bahaya mutlak, ancaman bagi negara kami, yang akan membutuhkan reaksi yang cukup jelas dan tegas dari kami,” tegas Peskov.

Rusia melancarkan invasi ke Ukraina sejak tahun lalu, yang disebut ‘operasi militer khusus’ oleh Kremlin, setelah gagal mendapatkan apa yang disebutnya sebagai ‘jaminan keamanan’ dari Barat bahwa negara tetangganya itu tidak akan pernah diizinkan bergabung dengan NATO.

Amerika Serikat (AS) menyebut permintaan Moskow itu tidak bisa diwujudkan dan menegaskan Ukraina seharusnya bebas menentukan aliansinya sendiri.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg sebelumnya memperjelas bahwa Kyiv tidak akan diterima menjadi anggota aliansi militer tersebut saat perang masih berkecamuk. Dia juga menegaskan bahwa KTT NATO di Vilnius, ibu kota Lithuania, pada pekan ini tidak akan memberikan undangan resmi untuk Ukraina.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan CNN, Presiden AS Joe Biden menganggap Ukraina belum siap untuk menjadi anggota NATO. Dia juga menegaskan bahwa perang yang dipicu Rusia di Ukraina harus diakhiri, sebelum NATO bisa mempertimbangkan untuk menerima Kyiv bergabung.

Biden juga menyatakan bahwa pembahasan keanggotaan Ukraina dalam NATO masih terlalu dini.

Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, saat bertemu Presiden Volodymyr Zelensky di Istanbul, menyatakan dukungan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Erdogan bahkan menyebut Kyiv ‘layak’ menjadi anggota NATO.

“Tidak ada keraguan bahwa Ukraina layak menjadi anggota NATO,” tegas Erdogan dalam konferensi pers bersama Zelensky pada Jumat (7/7) waktu setempat.

Tapi Erdogan juga menyerukan agar Kyiv dan Moskow kembali ke meja perundingan demi mengakhiri perang berkelanjutan. Di sisi lain, pernyataan dukungan dari Erdogan untuk Ukraina itu diperkirakan berisiko memancing kemarahan Presiden Vladimir Putin.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version