Moskow(MedanPunya) Para tentara bayaran Rusia dilaporkan telah dikerahkan ke wilayah Ukraina bagian timur dalam beberapa pekan terakhir. Wilayah Ukraina bagian timur yang rawan konflik itu diketahui dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia.
Pengerahan itu dimaksudkan untuk meningkatkan pertahanan terhadap pasukan pemerintah Ukraina saat ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat semakin meningkat. Demikian disampaikan empat sumber kepada Reuters, Jumat (24/12).
Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia menggerakkan puluhan ribu tentara regulernya ke pos-pos yang lebih dekat dengan Ukraina.
Otoritas Rusia juga menuntut jaminan keamanan mendesak dari negara-negara Barat, yang menurutnya, bisa mencegah Ukraina dan negara-negara tetangganya dimanfaatkan sebagai pangkalan untuk menyerang Rusia.
Negara-negara Barat dan Ukraina menuduh Rusia tengah mempertimbangkan serangan terhadap Ukraina paling cepat bulan depan. Otoritas Rusia menyangkalnya.
Rusia mencaplok Semenanjung Crime dari Ukraina tahun 2014 dan mendukung separatis pro-Rusia yang menguasai sejumlah besar kawasan industri Donbass di Ukraina bagian timur pada tahun yang sama, dan terus bertempur melawan pasukan pemerintah Ukraina di sana.
Dari empat sumber yang dikutip Reuters, tiga sumber di antaranya mengaku mendapat tawaran dari perekrut tentara bayaran untuk pergi ke Donbass. Mereka menuturkan bahwa para perekrut tidak mengungkapkan pihak siapa yang mereka wakili.
Keempat sumber menolak disebut identitasnya karena mengkhawatirkan keselamatan mereka. Dua sumber di antaranya mengakui mereka menerima tawaran itu, sedangkan satu sumber lainnya menolak.
“Mereka mengumpulkan setiap orang dengan pengalaman tempur,” ucap salah satu dari dua sumber yang menerima tawaran perekrut tentara bayaran itu.
Sumber ini mengakui sebelumnya bertempur di Ukraina dan Suriah untuk sekelompok kontraktor keamanan Rusia, yang operasionalnya sangat selaras dengan kepentingan strategis Rusia. Sumber ini menolak untuk mengidentifikasi kontraktor yang dimaksud.
Dia berencana bergabung dengan para tentara bayaran lainnya di sisi perbatasan Rusia, dekat wilayah Luhansk yang dikuasai separatis di Ukraina Timur.
Sementara itu, tiga sumber di antaranya menyatakan tidak mengetahui rencana serangan Rusia ke Ukraina maupun soal persiapan yang mengindikasikan demikian. Salah satu sumber, yang pernah ikut operasi Rusia di luar negeri dan telah tiba di Ukraina Timur, menyebut pengerahan itu bertujuan defensif.
Menanggapi laporan tersebut, Kremlin menegaskan pihaknya tidak berkaitan dengan kontraktor-kontraktor militer swasta Rusia, yang para agennya dianggap sebagai sukarelawan dan tidak berkaitan dengan negara.
Peskov menegaskan tidak ada pasukan reguler Rusia maupun penasihat militer Rusia di Ukraina bagian timur, dan tidak akan pernah ada. Disebutkan Peskov bahwa Rusia tidak mempertimbangkan pengiriman semacam itu.***dtc/mpc/bs