Stockholm(MedanPunya) Duta Besar Rusia untuk Swedia, Viktor Tatarintsev, blak-blakan mengungkapkan negaranya tidak mempedulikan risiko dijatuhkannya sanksi-sanksi Barat terkait tuduhan negara itu berencana menginvasi Ukraina. Namun, Tatarintsev menegaskan Rusia tidak menginginkan terjadinya perang.
Komentar terus-terang itu disampaikan Tatarintsev dalam wawancara dengan surat kabar Swedia, Aftonbladet, yang diposting ke situs surat kabar itu pada Sabtu (12/2) tengah malam waktu setempat.
“Maafkan bahasa saya, tapi kami tidak peduli dengan semua sanksi mereka,” ucap Tatarintsev menggunakan bahasa yang kasar dalam pernyataannya.
“Kami telah menerima begitu banyak sanksi dan dalam hal itu, sanksi itu memiliki dampak positif terhadap perekonomian dan pertanian kami,” ujar diplomat veteran Rusia yang fasih berbicara bahasa Swedia ini dan telah ditugaskan di negara itu sebanyak empat kali.
“Kami lebih mandiri dan mampu meningkatkan ekspor kami. Kami tidak memiliki keju Italia atau Swiss, tapi kami telah belajar untuk membuat keju Rusia yang sama baiknya dengan menggunakan resep Italia dan Swiss,” imbuhnya.
“Sanksi-sanksi baru tidak ada yang positif, tapi tidak seburuk yang dilontarkan Barat,” ucap Tatarintsev.
Lebih lanjut, Tatarintsev menuduh Barat tidak memahami mentalitas Rusia. “Semakin Barat mendorong Rusia, semakin kuat respons Rusia,” cetusnya.
Pernyataan diplomat Rusia ini disampaikan saat negara-negara Barat mengkhawatirkan Rusia tengah mempersiapkan invasi ke Ukraina. Laporan menyebut Rusia nyaris mengepung negara tetangganya itu dengan lebih dari 100.000 tentara.
Otoritas AS beberapa waktu terakhir memperingatkan bahwa invasi besar-besaran oleh Rusia bisa dimulai ‘kapan saja’.
Namun dalam pernyataannya, Tatarintsev bersikeras menyatakan Rusia berupaya menghindari perang.
“Itu merupakan keinginan paling tulus dari kepemimpinan politik kami. Hal terakhir yang diinginkan orang-orang di Rusia adalah perang,” tandasnya.***dtc/mpc/bs