Senjata Canggih Korut Dikerahkan untuk Bantu Rusia?

London(MedanPunya) Korea Utara disebut memiliki banyak senjata yang lumayan canggih dan mungkin bisa membantu Rusia. Pemimpin Korut, Kim Jong Un, dikabarkan telah tiba di Rusia menemui Presiden Rusia, Vladimir Putin guna membicarakan pasokan persenjataan.

Kim Jong Un tiba di Rusia menggunakan kereta khusus, Selasa (12/09/2023). Ia mendapat sambutan resmi di sebuah stasiun di daerah Khasan, Rusia. Ini merupakan perjalanan resmi pertama Kim Jong Un ke luar negeri setelah pandemi Covid-19.

Dalam perjalanannya, Kim Jong Un ditemani oleh Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Sun Hui dan beberapa pejabat militernya termasuk Panglima Tentara Rakyat Korea, Ri Pyong Chol dan Pak Jong Chon.

Jubir Istana Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan Presiden Putin akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Kim Jong Un guna membahas hubungan saling menguntungkan antar kedua negara. “Seperti halnya tetangga kita, kita merasa berkewajiban mengembangkan hubungan baik dan saling menguntungkan,” ungkap Peskov.

Dalam merespon pertemuan Korea Utara dengan Rusia kali ini, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Arienne Watson mencurigai bahwa pertemuan tersebut akan berfokus pada negosiasi pasokan senjata dari Korea Utara ke Rusia.

Posisi Rusia yang sedang menghadapi perang dengan Ukraina menyebabkan kebutuhan Rusia akan pasokan senjata meningkat. Dalam hal ini, Rusia sangat mengharapkan pasokan amunisi dan artileri dari Korea Utara yang merupakan sekutu dekatnya.

“Diskusi senjata antara Rusia dan Korea Utara diperkirakan akan berlanjut selama perjalanan Kim Jong Un ke Rusia, kami mendesak Korea Utara untuk mematuhi komitmen yang dibuat Pyongyang untuk tidak menyediakan atau menjual senjata ke Rusia,” terang Arienne Watson.

Moskow memang sudah meningkatkan produksi persenjataannya untuk perang menghadapi Ukraina, namun peningkatan produksi tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan Rusia di garis depan pertempuran.

Diketahui, Korea Utara memang memiliki beberapa teknologi persenjataan mutakhir seperti rudal balistik Hwasong-18. Bahkan dalam sebuah data resmi dari CSIS (Centre for Strategic and International Studies) di tahun 2021, Korea Utara dikabarkan memiliki sekitar 5.500 sistem artileri roket, 4.000 tank, dan 2.500 kendaraan lapis baja.

Menurut analisis dari RAND Corporation, lembaga swasta yang mengamati kebijakan global asal Amerika Serikat, jika Korut mengerahkan seluruh kekuatan artilerinya, maka korban yang ditimbulkan dari sebuah serangan bisa mencapai 10.000 orang dalam satu jam.

Tetapi meski Korut memiliki kemampuan konvensional yang menakutkan dan uji coba rudalnya semakin mengancam, masih belum jelas apakah semua senjata negara tersebut dapat efektif digunakan di medan laga yang sebenarnya.

Sejumlah ahli mengatakan beberapa persediaan senjata Korut sudah tua dan tidak efektif. Tentara Ukraina menyebut senjata buatan Korea Utara yang ditemukan di Ukraina tidak dapat diandalkan. Korut sebelumnya membantah tuduhan bahwa mereka menyediakan senjata kepada militer Rusia.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version