Trump Komentari Temuan Kokain di Gedung Putih, Sindir Biden-Anaknya

Washington(MedanPunya) Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut mengomentari temuan kokain di Gedung Putih, yang sedang diselidiki lebih lanjut oleh Secret Service. Trump menyindir Presiden Joe Biden dan putranya, Hunter, yang diketahui pernah kecanduan narkoba di masa lalu.

Biden yang menjabat sejak tahun 2021 ini menjadikan pemulihan kesopanan tradisional di Gedung Putih sebagai prioritas, setelah era Trump yang diselimuti laporan bahwa mantan Presiden AS dari Partai Republik itu memiliki kebiasaan membuang dokumen ke toilet.

Namun, Biden yang kini berusia 80 tahun juga harus menghadapi serangkaian laporan liar soal kehidupan pribadi putranya, Hunter, yang bermasalah, tidak terkecuali pertarungan Hunter dengan kecanduan narkoba yang parah di masa lalu.

Temuan kokain di Gedung Putih itu terjadi pada Minggu (2/7) waktu setempat, namun baru terungkap pada Selasa (4/7). Laporan soal temuan kokain dengan cepat memicu spekulasi tidak berdasar di kalangan sayap kanan bahwa pecandu narkoba yang baru pulih entah bagaimana bertanggung jawab atas itu.

Trump ikut-ikutan memberikan komentarnya pada Rabu (5/7) waktu setempat, dengan pernyataan bernada keras yang sarat penghinaan untuk Biden.

“Apakah ada yang benar-benar percaya bahwa KOKAIN ditemukan di West Wing Gedung Putih, sangat dekat dengan Oval Office, adalah untuk digunakan oleh siapa lagi selain Hunter dan Joe Biden?” tulis Trump dalam komentarnya via media sosial Truth Social.

“Tapi perhatikan, Media Berita Palsu akan segera mulai mengatakan bahwa jumlah yang ditemukan ‘sangat sedikit’ dan itu bukan benar-benar KOKAIN, melainkan Aspirin yang umum, dan ceritanya akan hilang,” klaim Trump.

Merefleksikan kehebohan yang terjadi di AS, para wartawan dalam pertemuan Biden dan Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson kebanyakan melewatkan pertanyaan soal NATO dan geopolitik demi bertanya soal tanggapan Biden atas temuan kokain di Gedung Putih, namun gagal mendapat jawaban.

Dalam upaya mengakhiri spekulasi dan gosip yang beredar, Gedung Putih memperjelas bahwa bukti tidak langsung, setidaknya, menunjukkan bahwa seorang pengunjung yang bertanggung jawab, bukan orang-orang yang terkait dengan Biden dan keluarganya.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menjelaskan bahwa kokain itu ditemukan di area yang secara rutin digunakan oleh orang-orang luar yang diundang oleh staf Gedung Putih dalam rangkaian tur ke West Wing, termasuk Oval Office.

Sebelum memasuki area sensitif di kompleks Gedung Putih, para pengunjung diminta untuk meninggalkan ponsel di loker-loker, yang dilaporkan menjadi lokasi temuan narkoba tersebut.

Jean-Pierre menyebut bahwa temuan itu terjadi di ‘area yang sering dilalui di mana banyak pengunjung West Wing Gedung Putih datang’. Tur-tur semacam itu, sebut Jean-Pierre, sempat dilakukan pada Jumat, Sabtu dan Minggu lalu.

Namun saat ditanya apakah hal itu mengindikasikan teori bahwa seorang tamu atau pengunjung tur yang menjadi pelakunya, dia menjawab secara normatif. “Di situlah para pengunjung West Wing datang. Saya tidak akan berspekulasi soal siapa itu,” jawab Jean-Pierre.

Kembali ditekankan oleh Jean Pierre bahwa Biden dan keluarganya tidak sedang berada di Gedung Putih saat kokain itu ditemukan oleh personel Secret Service dalam pemeriksaan rutin pada Minggu (2/7) waktu setempat. Biden dan keluarganya sedang menghabiskan waktu akhir pekan di Camp David, Maryland.

“Presiden, Ibu Negara, dan keluarga mereka tidak ada di sini selama akhir pekan. Mereka berangkat pada Jumat (30/6) dan baru kembali kemarin (4/7),” sebutnya.

Jean-Pierre menangkis pertanyaan lebih lanjut dari wartawan, dengan mengatakan bahwa Gedung Putih meyakini Secret Service akan bisa menuntaskan penyelidikannya. “Kami meyakini Secret Service akan menuntaskan masalah ini,” ucapnya.

Lebih lanjut, Jean-Pierre mengatakan bahwa Biden telah mendapatkan penjelasan soal insiden itu dan menggarisbawahi bahwa siapa pun yang bekerja di Gedung Putih tunduk pada ‘pedoman ketat yang mencakup tes narkoba’.

“Tentu saja kami menganggapnya sangat serius,” tegasnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version