Washington(MedanPunya) Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyerang Senator senior Partai Republik, Mitch McConnell, yang mengkritik dirinya usai sidang pemakzulan. Trump mendorong para Senator Republikan untuk mencampakkan McConnell sebagai pemimpin mereka di Senat.
McConnell yang menjabat pemimpin minoritas Senat untuk Partai Republik ini diketahui mengkritik Trump meski memvoting untuk membebaskannya dari dakwaan menghasut pemberontakan dalam sidang pemakzulan di Senat AS, pekan lalu.
Hubungan Trump dan McConnell memburuk dalam beberapa bulan terakhir, setelah mereka bekerja sama dengan erat selama empat tahun kepemimpinan Trump.
Dalam komentarnya paling panjang sejak mengakhiri jabatannya pada 20 Januari lalu, Trump juga mengklaim berjasa atas hasil yang dicapai para Senator Republikan dalam pemilu 3 November 2020 dan mengancam untuk memakai pengaruhnya terhadap setiap kandidat Republikan yang tidak sejalan dengannya.
“Partai Republik tidak akan pernah lagi dihormati atau kuat dengan ‘pemimpin’ politik seperti Senator Mitch McConnell di pucuk pimpinannya,” tegas Trump dalam pernyataannya.
“Mitch merupakan penjahat politik yang masam, cemberut dan tidak suka tersenyum, dan jika para Senator Republikan tetap bersamanya, mereka tidak akan menang lagi,” cetusnya. “Dia tidak akan pernah melakukan hal yang perlu dilakukan, atau hal yang benar untuk negara kita,” imbuh Trump.
Serangan ini dilontarkan Trump setelah pada Sabtu (13/2) lalu, Senator Kentucky itu menyatakan bahwa meski dirinya memilih untuk membebaskan Trump dalam sidang pemakzulan, mantan presiden itu tetap ‘bertanggung jawab secara praktis dan moral’ atas rusuh Gedung Capitol.
Dia menyebut tindakan Trump menjelang penyerbuan, termasuk pidato di Gedung Putih saat Trump mendorong pendukungnya untuk mendatangi Kongres AS, sebagai ‘kelalaian yang memalukan’.
“Para penjahat ini membawa spanduknya. Menggantung benderanya. Dan meneriakkan loyalitas kepadanya,” ucap McConnell saat itu, merujuk pada Trump.
Trump balik menyalahkan politikus veteran yang empat tahun menjabat pemimpin mayoritas Senat itu, atas hilangnya dominasi Partai Republik dalam Senat AS. Trump juga mengklaim berjasa atas kemenangan McConnell untuk kembali menjabat Senator Kentucky dalam pemilu tahun lalu.
“Satu-satunya penyesalan saya adalah McConnell ‘memohon’ dukungan kuat dari saya di hadapan orang-orang hebat di Kentucky dalam pemilu 2020, dan saya memberikannya dukungan. Tanpa dukungan saya, McConnell akan kalah, dan kalah telak,” sebutnya.
Trump yang memilih low-profile sejak mengakhiri jabatannya ini, menggunakan serangannya terhadap McConnell untuk menegaskan kembali klaim atas kepemimpinan Partai Republik. Dia bahkan mengancam untuk menggunakan popularitasnya di kalangan pemilih Republikan untuk mendukung setiap kandidat Partai Republik — dalam pemilu sela 2022 — yang mendukung agendanya.
“Jika diperlukan dan pantas, saya akan mendukung saingan utama yang mendukung Making America Great Again dan kebijakan America First. Kita menginginkan kepemimpinan yang brilian, kuat, bijaksana dan penuh kasih,” cetusnya.
“Ini adalah momen besar bagi negara kita, dan kita tidak bisa membiarkannya berlalu dengan membiarkan ‘pemimpin’ kelas tiga untuk menentukan masa depan kita!” imbuh Trump.***dtc/mpc/bs