Turki Tuduh Pemerintah Swedia Terlibat Pembakaran Al-Quran

Ankara(MedanPunya) Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu menyebut pemerintah Swedia turut terlibat dalam aksi pembakaran Al-Quran dalam unjuk rasa yang digelar di Stockholm akhir pekan lalu. Aksi yang menuai kecaman dunia Islam itu semakin meningkatkan ketegangan antara Turki dan Swedia.

Aksi pembakaran salinan Al-Quran yang dilakukan oleh politikus sayap kanan Rasmus Paludan itu terjadi saat Swedia tengah mengandalkan dukungan Turki untuk bergabung dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Diketahui bahwa dukungan seluruh anggota NATO diperlukan untuk bisa bergabung dengan aliansi militer Barat itu, dan Ankara merupakan salah satu negara anggotanya.

Dalam pernyataannya, seperti dikutip Anadolu Agency, Cavusoglu menyalahkan pemerintah Swedia setelah Kepolisian Stockholm mengizinkan digelarnya unjuk rasa oleh Paludan. Cavusoglu meminta pemerintah Swedia bertanggung jawab atas aksi pembakaran Al-Quran yang dilakukan Paludan dalam unjuk rasa itu.

Aksi itu memicu kemarahan besar di Ankara, di mana para demonstran turun ke jalanan dan membakar bendera Swedia di luar kantor Kedutaan Besar Swedia sebagai balasan.

Dalam pernyataan terbaru pada Kamis (26/1) waktu setempat, menurut kantor berita Anadolu Agency, Cavusoglu menyebut pemerintah Swedia ‘turut terlibat dalam kejahatan ini dengan membiarkan aksi keji ini’ berlanjut.

Ditegaskan juga oleh Cavusoglu bahwa insiden itu merupakan ‘serangan rasisme’ yang tidak ada hubungannya dengan kebebasan berpikir.

Lebih lanjut, Cavusoglu menyarankan Swedia untuk ‘membersihkan ranjau’ pada jalan menuju keanggotaan NATO atau berisiko merusak kesempatannya dengan ‘menginjak ranjau-ranjau itu’.

Awal pekan ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan melontarkan peringatan kepada Swedia usai aksi pembakaran Al-Quran terjadi di Stockholm. Erdogan menegaskan agar Swedia tidak perlu mengharapkan dukungan Turki untuk bisa bergabung dengan NATO.

“Swedia seharusnya tidak mengharapkan dukungan dari kami untuk NATO,” kata Erdogan dalam tanggapan resmi pertamanya atas insiden itu.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version