Kiev(MedanPunya) Ukraina menutup beberapa saluran televisi yang dimiliki oleh politisi yang dekat memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Rusia, pada Rabu (3/2).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan hal itu perlu dilakukan untuk melawan propaganda Kremlin.
Pilihan untuk menghentikan siaran dan memblokir aset tiga saluran TV Rusia itu disebutnya sebagai keputusan yang “sulit” tetapi perlu.
Dalam kicauannya di Twitter, pemimpin Ukraina itu menyatakan sangat mendukung kebebasan berbicara.
“(Tapi) bukan propaganda yang dibiayai oleh negara agresor yang merusak Ukraina dalam perjalanannya menuju integrasi UE dan EuroAtlantic. Berjuang untuk kemerdekaan adalah berperang dalam perang informasi untuk kebenaran dan nilai-nilai Eropa,” tegasnya.
Ukraina telah terlibat dalam tarik-menarik dengan Rusia, yang mencaplok Semenanjung Krimea pada 2014. Rusia juga dituding memberikan dukungan dari belakang bagi pemberontak pro-Moskow di Ukraina Timur.
Konflik tersebut, yang kini memasuki tahun ketujuh, telah menewaskan lebih dari 14.000 orang dan menghancurkan jantung industri Ukraina.
Saluran yang di blokir Ukraina antara lain 112 Ukraine, NewsOne, dan ZIK yang sekarang dimiliki pengusaha Viktor Medvedchuk.
Dia dikabarkan memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang merupakan ayah baptis putri Medvedchuk.
Medvedchuk mendukung Opposition Platform for Life, sebuah partai politik yang populer di tenggara Ukraina dan memiliki minoritas di parlemen Ukraina.
Juru bicara Zelenskiy, Iuliia Mendel mengatakan aset media Medvedchuk telah diblokir karena alasan keamanan nasional. Saluran itu disebut telah berfungsi sebagai “salah satu instrumen perang melawan Ukraina”.
Mendel mengatakan di Facebook bahwa pihak berwenang mengonfirmasi bahwa aset itu dibiayai oleh Rusia.
Tiga saluran TV yang diblokir mengeluarkan pernyataan mengecam pemblokiran tersebut sebagai “represi politik”. Medvedchuk menyebut Pemerintahan Presiden itu ilegal dan mengatakan dia akan mengajukan banding.
“Dengan satu goresan pena, Zelenskiy mengusir 1.500 jurnalis dan karyawan lain dari tiga stasiun ke jalan. Dia mencabut hak jutaan orang untuk menerima informasi yang obyektif,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) menyuarakan dukungan atas upaya Ukraina yang disebut untuk melawan pengaruh jahat Rusia. Hal itu dinilai sejalan dengan hukum Ukraina, dalam mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya.
“Kita semua harus bekerja sama untuk mencegah disinformasi disebarkan sebagai senjata dalam perang informasi melawan negara berdaulat,” menurut penyataan itu dalam unggahan di Facebook.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam pemblokiran tiga stasiun itu sebagai pelanggaran kebebasan media dan standar internasional.
“Keputusan pihak berwenang untuk memberlakukan pembatasan semacam itu pada media harus menjadi fokus perhatian organisasi keamanan dan kerja sama di Eropa dan organisasi internasional lainnya,” kata Peskov dalam panggilan konferensi dengan wartawan.***kps/mpc/bs