AS Dihantui Gagal Bayar Utang, ‘Deadline’ Kurang dari 2 Minggu

New York(MedanPunya) Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyebut negaranya berpacu dengan ‘deadline’ sebelum terancam gagal bayar utang. Menurutnya upaya menaikkan plafon utang sebelum tanggal 1 Juni juga sulit dilakukan.

Ia sempat menyinggung AS terancam gagal bayar utang pada 1 Juni jika plafon utang tidak dinaikkan. Utang AS tercatat sebesar US$ 31,4 triliun, atau sekitar Rp 467.000 triliun (kurs Rp 14.900). Adapun tangga; 1 Juni tersisa kurang dari dua minggu.

“Dalam surat terakhir saya kepada kongres, kami kemungkinan gagal bayar utang paling cepat tanggal 1 Juni. Dan saya akan terus menyampaikan update kongres, tapi saya belum mengubah penilaian saya. Jadi saya pikir itu tenggat waktu yang sulit,” katanya.

Presiden AS Joe Biden pada hari Minggu menyebut tawaran terbaru Partai Republik dalam pembicaraan untuk mengangkat plafon utang pemerintah tidak dapat diterima. Namun ia mengatakan bersedia memotong pengeluaran bersama dengan penyesuaian pajak untuk mencapai kesepakatan.

Biden mengatakan, dia akan berbicara dengan Kevin McCarthy dari Partai Republik usah pertemuan Kelompok Tujuh (G7) di Hiroshima, Jepang.

Departemen Keuangan telah memperingatkan bahwa pemerintah federal tidak dapat membayar semua utangnya. Itu akan memicu default atau gagal bayar utang yang dapat menyebabkan kekacauan di pasar keuangan, dan lonjakan suku bunga.

Biden menyebut dia memiliki wewenang untuk meminta Amandemen ke-14 Konstitusi AS untuk menaikkan plafon utang tanpa Kongres. Masalahnya hal itu dinilai kurang tepat dalam keadaan ini, mengingat ketidakpastian hukum dan kerangka waktu.

“(Amandemen) tampaknya bukan sesuatu yang dapat digunakan dengan tepat dalam keadaan seperti ini, mengingat ketidakpastian hukum di sekitarnya, dan mengingat kerangka waktu yang ketat,” pungkas Yellen.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version