Jakarta(MedanPunya) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Maret 2023 sebesar 0,18% secara bulanan (month to month/mtm). Sedangkan inflasi secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 4,97%.
“Perkembangan inflasi bulanan atau month to month. Maret inflasi 0,18% secara bulanan atau terjadi kenaikan IHK menjadi 114,36 pada Maret 2023. Secara yoy, inflasi sebesar 4,97% dan secara tahun kalender 0,68%,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (3/4).
Pudji melanjutkan, inflasi Maret 2023 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi Maret 2023 disumbang oleh makanan, minuman, dan tembakau.
“Jika dilihat secara series inflasi Maret 2023 lebih tinggi dibanding bulan Februari 2023 yang sebesar 0,16%. Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar Maret 2023, makanan, minuman, dan tembakau,” ujarnya.
BPS mencatat terjadi deflasi pada kelompok pengeluaran seperti perumahan, air, listrik, dan bahan bakar. Sedangkan kelompok penyumbang inflasi di antaranya harga cabai rawit dan rokok.
“Pada kelompok pengeluaran, deflasi terdalam pada perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga. Komoditas penyumbang inflasi angkutan udara, bensin, beras, cabai rawit dan rokok kretek filter. Komoditas penyumbang deflasi, perumahan, air, listrik da bahan bakar rumah tangga adalah air minum PAM,” tuturnya.
Ia melanjutkan, dari 90 kota IHK ada 65 kota yang mengalami inflasi. Dari 65 itu 48 kota inflasi berada di atas inflasi nasional dan 17 lainnya di bawah inflasi nasional, 25 kota mengalami deflasi.
“Dari sebaran tersebut di pulau Sumatera inflasi tertinggi di tanjung pandan 0,7%. Inflasi terdalam -0,91%. Di pulau jawa inflasi tertinggi di Sumenep 0,67%, inflasi terdalam bandung -1,50%,” tuturnya.***dtc/mpc/bs