Deretan Konglomerat di Balik Persaingan Bank Digital RI

Jakarta(MedanPunya) Teknologi terus berkembang termasuk dalam layanan keuangan khususnya perbankan. Beberapa tahun terakhir bank digital kian ramai dan bisa memberikan kemudahan dan efisiensi layanan kepada nasabah.

Mulai dari Allo Bank, blu by BCA digital, Bank Neo Commerce, Bank Jago, Digibank DBS, TMRW UOB, SeaBank, PermataMe dan Jenius.

Di balik gencarnya bank digital ini ada pengusaha-pengusaha sukses yang membentuk bank digital untuk meramaikan pasar. Berikut daftarnya

Allo Bank

Ada pengusaha nasional Chairul Tanjung (CT) di balik bisnis bank digital Allo Bank. CT merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Dikutip dari Forbes (per 12 Mei 2022) CT menduduki posisi ke 6 orang terkaya di Indonesia.
poster

Jumlah hartanya mencapai US$ 5,5 miliar atau setara dengan Rp 79,75 triliun (asumsi kurs Rp 14.500).

CT yang menjadi Founder and Chairman CT Corpora sekaligus Ultimate Shareholder Allo Bank mengungkapkan sebagai bank digital, Allo Bank mengusung filosofi untuk semua, semua untuk satu atau all for one, one for all.

Memang, saat ini banyak perusahaan besar yang bergabung dalam ekosistem Allo Bank sehingga membuat interkoneksi bisnis antar sesama perusahaan.

Allo Bank memperoleh izin perbankan digital tahun lalu dan akan bersaing dengan semakin banyak pemberi pinjaman digital lain. Allo Bank didukung oleh sejumlah perusahaan besar yang saat ini bergabung menjadi partner strategis, di antaranya CT Corp sendiri, Mega Corpora, Grup Salim, hingga Bukalapak.

blu by BCA Digital

blu merupakan salah satu anak usaha dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Nah BCA ini dimiliki oleh Hartono Bersaudara yautu Budi dan Michael Hartono. Kekayaan keduanya mencapai US$ 42,6 miliar atau setara dengan Rp 617,7 triliun.

Bank Jago

Bank digital lainnya, yaitu Bank Jago juga dibangun oleh salah satu orang terkaya di Indonesia yaitu Jerry Ng. Dikutip dari Forbes, Jerry Ng menduduki posisi ke 12 orang paling kaya di Indonesia. Hartanya tercatat US$ 3,2 miliar atau setara dengan Rp 46,4 triliun.

***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version