New York(MedanPunya) Harga emas dunia berakhir turun pada perdagangan Rabu (16/3) waktu setempat (Kamis pagi WIB) setelah Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 0,25 persen-0,5 persen.
Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi di level 1.920,45 dollar AS per troy ounce. Pada awal sesi, emas spot sempat turun 1,2 persen ke 1.894,70 dollar AS per troy ounce karena imbal hasil US Treasury melonjak usai pengumuman The Fed.
Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 1,1 persen menjadi di level 1.908,40 dollar AS per troy ounce.
Harga emas dunia memang terus menunjukkan tren penurunan seiring dengan adanya harapan perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Kondisi itu membuat investor mulai beralih ke aset berisiko, mengurangi permintaan pada emas sebagai aset aman (safe haven).
Padahal harga emas dunia sempat menyentuh level di atas 2.000 dollar AS per troy ounce untuk pertama kalinya sejak Agustus 2020 saat geopolitik Rusia-Ukraina memanas.
Di sisi lain, ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) untuk pertama kalinya dalam tiga tahun turut menambah tekanan pada emas. Lantaran imbal hasil Treasury AS 10-tahun menjadi naik.
Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun pun sempat tercatat mencapai 2,09 persen pada Senin lalu, yang sekaligus menjadi titik tertinggi sejak Juli 2019.
“Emas bertahan dengan baik karena kemunduran tajam baru-baru ini. Saya memperkirakan harga emas akan diperdagangkan antara kisaran 1.880-1.960 dollar AS dalam waktu dekat,” kata Tai Wong, trader logam independen di New York.
Meski demikian, Wong menilai kebijakan moneter The Fed agak lebih hawkish ketimbang ekspektasi pasar. Sebab The Fed akan terus menaikan suku bunga dengan proyeksi mencapai kisaran antara 1,75 persen-2 persen pada akhir 2022.
“Mereka memproyeksikan kenaikan pada setiap pertemuan ke depan pada tahun ini. Itu bukan pertanda baik bagi pasar emas,” kata dia.
Sebagai informasi, emas memang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga The Fed, karena sebagai aset aman, emas tidak memberikan imbal hasil seperti instrumen investasi lainnya.***kps/mpc/bs