Perusahaan Wadah yang Dicintai Ibu-ibu Tupperware Terancam Bangkrut

Medan(MedanPunya) Perusahaan produk rumah tangga yang digandrungi ibu-ibu di Indonesia, Tupperware terancam gulung tikar.

Perusahaan Tupperware terancam bangkrut karena kesulitan finansial.

Saham Tupperware turun sebesar 90 persen selama setahun terakhir.

Bahkan, pada Senin (10/4) saham perusahaan tersebut kembali turun hampir 50 persen.

Tak sampai di situ, New York Stock Exchange sempat memperingatkan bahwa saham Tupperware terancam dihapus dri daftar karena tidak mengajukan laporan tahunan yang wajib dilakukan.

Analis ritel dan Direktur Pelaksana di GlobalData Pengecer, Neil Saunders mengatakan, penurunan jumlah penjualan juga menyebabkan perusahaan ini nyaris mengalami kebangkrutan.

“Penurunan tajam dalam jumlah penjual, penurunan konsumen pada produk rumah tangga, dan merek yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda,” tandasnya.

Penurunan itu membuat Tupperware tidak memiliki cukup uang untuk mendanai operasinalnya.

Sementara itu, CEO Tupperware Miguel Fernandez mengaku akan berusaha mengatasi masalah tersebut.

“Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami,” terang dia.

Saat ini, Tupperware sedang menjajaki potensi PHK dan penghematan uang potensial.

Sejarah Tupperware

Perusahaan yang berdiri sejak 77 tahun yang lalu ini memiliki sejarah yang cukup panjang.

Merek dagang Tupperware muncul pada 1946.

Mulanya, merek dagang Amerika Serikat ini adalah sebuah kaleng cat dari plastik.

Inovasi itu terjadi setelah era Depresi Hebat di Amerika Serikat.

Pebisnis sekaligus ahli kimia, Earl Silas Tupper mengaku terinspirasi untuk membuat desain wadah dengan segel kedap udara.

Dengan begitu, keluarga miskin yang terdampak perang bisa menghemat uang dengan cara menyimpan makanan mereka lebih lama.

Teknologi tersebut dikenal dengan “segel bersendawa”.

Popularitas penjualannya kian meledak di era 1950-an.

Kenaikan penjualan itu dipengaruhi oleh para perempuan yang sukses memasarkan produk tersebut dari mulut ke mulut.

Meskipun dibuat oleh pebisnis laki-laki, namun pemasaran produk Tupperware identik dengan ibu-ibu.

Strategi pemasaran ini juga memungkinankan perempuan mendapatkan penghasilan tambahan di tengah peran domestiknya.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version