Jakarta(MedanPunya) Pemerintah telah memutuskan tidak mengimpor beras, baik itu beras konsumsi maupun industri untuk tahun 2026 mendatang. Hal ini ditetapkan dalam Rapat Penetapan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2026.
Rapat tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat. Rapat itu juga dihadiri oleh Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman serta perwakilan dari kementerian/lembaga (KL) lain seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, hingga Badan Pusat Statistik.
Saat dimintai keterangan usai rapat, Zulhas enggan berkomentar banyak. Ia langsung melempar penjelasan hasil rapat tersebut kepada Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Tatang Yuliono.
“Ada keputusan, disampaikan ke Pak Deputi, Pak Tatang. Biar jelas, ini yang minta apa, usul apa,” ujar Zulhas, ditemui di lokasi, Selasa (30/12).
Tatang menjelaskan, rapat kali ini telah menyepakati angka kebutuhan impor untuk komoditas gula, daging industri, hasil perikanan, dan pergaraman. Saat ditanya lebih lanjut menyangkut beras, ia menegaskan bahwa tidak ada impor beras di tahun depan.
“Nggak ada (kuota impor beras), semuanya (beras konsumsi dan industri) nggak ada,” kata Tatang.
Untuk tahun 2026 mendatang, pemerintah lebih banyak membuka keran impor untuk kebutuhan industri. Total ada sebanyak 4,86 juta ton komoditas-komoditas industri, mulai dari gula hingga garam.
Salah satu contohnya seperti gula, di mana untuk tahun 2026 mendatang pemerintah akan membuka keran impor sebanyak 3.124.394 ton untuk gula industri dan 508.360 ton untuk gula Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan Kawasan Berikat (KITE KB).
“Konsumsi kita enggak ada impor. Jadi untuk konsumsi kita tidak ada impor,” ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah akan segera mengumumkan swasembada beras dan jagung pada awal tahun 2026. Hal ini didukung dengan capaian RI yang berhasil mencatatkan surplus produksi beras sebesar 4,7 juta ton.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) sebelumnya sempat memaparkan, periode Januari s.d Desember 2025, produksi beras RI mencapai 34,77 juta ton atau naik 13,54% dibandingkan dengan periode tahun 2024.
Tidak hanya beras, produksi jagung RI juga mencatatkan tren positif. Dalam periode yang sama, produksi jagung RI tembus 16,55 juta ton atau naik 9,34% dibandingkan periode tahun 2024.
Selaras dengan capaian RI tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada akhir bulan ini atau awal tahun depan akan mengumumkan bahwa Indonesia berhasil swasembada beras.
“Satu tahun ini kita sudah bisa swasembada, nanti Mentan akan umumkan akhir Desember (atau awal Januari) bahwa kita sudah swasembada,” kata Zulhas.***dtc/mpc/bs









