Medan(MedanPunya) Warga Kecamatan Belawan, Medan mencuri sekitar 1 ton solar milik PT Pertamina dengan cara membobol pipa. Aksi nekat warga itu membuat Pertamina merugi hingga ratusan juta rupiah.
Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Agustiawan, menjelaskan kerugian itu merupakan akumulasi mulai dari kerugian hingga pemulihan lingkungan yang tercemar akibat aksi pembobolan tersebut.
“Kalau itu solar industri, katakanlah harganya Rp 20 ribu-an per liter, berarti sekitar Rp 20 juta. Itu baru solarnya saja, belum lagi tumpahannya, pipa kita yang dibolongin kan itu perlu treatment. Biaya-biaya seperti itu yang lebih mahal lagi, kalau dihitung dari pemulihan lingkungannya itu butuh biaya lagi. Kalau hitung-hitungannya bisa di atas ratusan juta (rupiah) untuk pemulihannya,” katanya, Selasa (3/1).
Agus menjelaskan pihaknya sering mendapat laporan adanya aksi pencurian yang dilakukan oleh masyarakat. Diakuinya ada kendala mengungkap aksi pencurian itu lantaran jaringan komplotan yang bekerjasama sehingga sering mengecoh pihak pengawas.
“Sebenarnya kalau dari laporan warga sudah sering terjadi. Kita sudah lakukan tindakan sebelumnya cuma terkendala dengan kondisi di lingkungan. Mereka kan tidak bekerja sendirian ya, ada komplotannya. Ketika ada pengawas atau security dari kita, mereka bubar,” jelas Agustiawan.
Agus menilai hasil pembobolan minyak solar yang dilakukan oknum ini akan ditampung kepada pihak pengepul.
“Kalau lihat modusnya, itu sepertinya akan dikumpulkan kepada pengepul ya. Mereka punya jaringan ke pengepulan. Itu kan minyaknya bercampur dengan air, harus ditreatment lagi karena tidak bisa langsung dijual,” tuturnya.
Terkait ukuran pipa yang dibobol, Agustiawan menyebutkan pihaknya sedang dalam pemantauan. Namun begitu, ia akui bahwa pemulihan pipa ini akan turut berdampak dalam penyaluran BBM kepada masyarakat.
“Proses ini juga sedikit banyak akan menghambat penyaluran BBM ke pada masyarakat. Karena bagaimanapun itu pasti kami butuh waktu untuk perbaikan, dan jika ada perbaikan, penyaluran akan dihentikan sementara waktu,” katanya.
Agustiawan menyebutkan langkah yang dilakukan agar penyaluran BBM dapat berjalan lancar dengan cara melihat kondisi penggunaan pipa.
“Pada saat pipa tidak dipakai, kita akan pemulihan penuh seperti perbaikan pipa. Namun apabila pipa sedang digunakan, kita lap biasa dulu untuk antisipasi biar penyaluran tetap berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Disamping itu, untuk mengantisipasi hingga pemulihan pipa, Agustiawan menyebutkan pihaknya juga sudah melakukan patroli ketat agar tidak ada celah untuk oknum mengulang aksinya.
“Kami akan meningkatkan patroli di jalur pipa kami hingga akan memperkecil kemungkinan hal ini terulang kembali. Kita terus berkoordinasi dari aparat penegak hukum untuk sisi pengamanan dan patroli dari jalur pipa itu sendiri. Kita juga menghimbau kepada warga dan pemuka masyarakat agar hal ini tidak terjadi lagi karena dampaknya akan sangat besar tidak hanya lingkungan namun juga kebakaran apabila limbah minyak itu terpapar api,” pungkasnya.***dtc/mpc/bs