Medan(MedanPunya) Dua abang beradik yang dikeroyok kelompok geng motor yang diduga Simple Life (SL) akhirnya melaporkan kasusnya ke Polrestabes Medan, pada kamis (4/2) malam.
Kejadian pengeroyokan yang terjadi di Jalan KH Wahid Hasyim oleh pada Rabu (4/2) sore tersebut viral di media sosial yang mengakibatkan keduanya mengalami luka serius di bagian kepala dan sekujur tubuh.
Kedua korban tersebut bernama Andhika Putra (15) dan Azriel Ryan (14) warga Kelurahan Merdeka, Kecamatan Medan Baru.
Aldi rekan kedua korban yang menemani pembuatan LP tersebut menjelaskan bahwa proses pembuatan LP berlangsung sejak sore hingga malam hari.
“Kami datang jam 6 sore sampai sekitar setengah 9 malam kedua rekan kami divisum di RS Pirngadi Medan,” tuturnya, Jumat (5/2).
Ia juga berharap agar rekan-rekannya tersebut mendapat keadilan dan para pelaku segera ditangkap.
“Harapannya pelakunya ditangkap lah semuanya, supaya jera juga,” tegasnya.
Dalam video yang direkam oleh rekan korban berdurasi 28 detik terlihat kedua korban tersebut menaiki sepeda motor dan dikeroyok oleh puluhan pemuda hingga tergeletak.
Dalam rekaman tersebut para pelaku terlihat sudah tergeletak dan sedang dipukul dengan menggunakan tangan dan kayu.
Warga di lokasi tersebut terlihat hanya melihat dan menonton saja kejadian tersebut dan tak membantu korban.
Usai puas memukuli korban, para pelaku geng motor SL tersebut langsung melarikan diri beramai-ramai.
Saksi mata Aldi menyebutkan kejadian tersebut terjadi pada pukul 16.15 WIB sore, Rabu (3/2).
“Itu kejadian pengeroyokannya di Jalan Wahid Hasyim itu di Rabu jam 16.15 WIB, Pelakunya ramai sekali mereka itu bang, ada puluhan motor. Korbannya abang-adek Azriel dan Andika. Pelakunya dari Simple Life (SL),” ungkapnya.
Ia menyebutkan awalnya kejadian tersebut terjadi pada Selasa (2/2) dimana para pelaku geng motor SL tersebut mencari keributan di depan POBSI Sumut.
“Pertama malam selasa awalnya geber-geber di depan POBSI, mancing keributan, terus maki-maki kami. Terus nantangin kami. Yuaudah terus kawan saya ada yang diajak duel satu lawan satu gitu. Terus main di pinggir jalan, terus ada yang ga terima balas dendamlah itu besoknya,” ungkap Aldi.
Aldi menyebutkan bahwa kondisi korban saat ini mengalami luka serius di bagian kepalanya akibat pukulan benda tumpul tersebut.
“Kondisi kedua korban bengkak dipukul pakai kayu dan tangan habis itu mukanya lebam-lebam. Keretanya hancur, setelah mukuli itu,” bebernya.
Ia menerangkan bahwa sore ini para korban akan melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke Polrestabes Medan.
“Ini mau melapor sore ini jam 5 ke Polrestabes Medan,” cetusnya.
Lebih lanjut, Aldi menerangkan bahwa pihaknya tak mengenali para pelaku hanya ada satu terduga pelaku yang dikenali namanya.
“Pelakunya ada kita tahu namanya Reinhard, tau mukanya terus kami cari tahu di Instagram. Kami enggak kenal sama mereka,” pungkasnya.***trb/mpc/bs