Medan(MedanPunya) Jelang dimulainya tahapan Pilgub Sumut 2024, muncul sejumlah nama yang meramaikan bursa. Selain Edy Rahmayadi sebagai calon petahana, ada tiga nama lain yang menyatakan bakal maju pada Pilgub Sumut.
Sejumlah partai politik di tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bahkan sudah membuka penjaringan bakal calon Gubernur Sumut yang akan diusung. Lantas siapa saja empat nama yang meramaikan bursa calon Gubernur Sumut periode 2024-2029,
4 Sosok Ramaikan Bursa Calon Gubernur Sumut
1. Edy Rahmayadi
Mantan Pangkostrad itu sudah menjalin komunikasi ke sejumlah partai politik untuk mendapatkan dukungan. Sejauh ini Edy sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon Gubernur Sumut ke PDIP, PKS, PKB, dan Demokrat.
Saat pengambilan formulir ke partai politik, Edy diwakili oleh tim pemenangannya. Partai pertama yang didatangi tim Edy Rahmayadi untuk mengambil formulir bakal calon Gubernur Sumut adalah PDIP.
“Ya sudah (diambil), tim pemenangan Pak Edy yang ambil (formulir pendaftaran),” kata Ketua Bappilu DPD PDIP Sumut Mangapul Purba.
Tim pemenangan Edy mengambil formulir pendaftaran pagi tadi ke Kantor DPD PDIP Sumut. Tim pemenangan Edy itu diterima oleh Sekretaris DPD PDIP Sumut Sutarto.
“Iya sudah tadi pagi sekitar jam 10, yang nerima itu Mas Tarto Sekretaris PDI Perjuangan Sumut,” ucap Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya.
Aswan menyebutkan PDIP sudah komunikasi dengan Edy terkait pengambilan formulir pendaftaran hari ini. Komunikasi itu dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.
“Sudah komunikasi jauh-jauh hari sebelumnya soal pengambilan formulir,” sebutnya.
Edy sendiri disebut bakal mengembalikan langsung berkas pendaftaran ke PDIP dalam waktu dekat. Namun belum diketahui kapan tanggal pastinya.
“Kalau Pak Edy nanti yang mendaftar langsung, kalau nggak akhir bulan ini ya awal Mei sesuai jadwal pendaftaran PDI Perjuangan,” ujarnya.
Edy Siap Lawan Bobby
Edy Rahmayadi sendiri mengaku siap bersaing dengan siapa pun termasuk Wali Kota Medan Bobby Nasution di Pilgub Sumut.
“Sudah pasti lah (siap bersaing). Siapa pun (termasuk Bobby Nasution). Yang penting memenuhi syarat,” kata Edy saat diwawancarai di Sekretariat TPD Amin Sumut, Kota Medan, pada Minggu (21/4).
Edy lalu menerangkan hal yang tidak boleh dilakukan dalam proses pencalonan Pilgub Sumut. Dia menyebut hal tersebut adalah intervensi, karena dapat merusak demokrasi.
“Yang tidak boleh apa? Intervensi. Merusak demokrasi. Mendaftar boleh, selama partai memberikan perahu. Setelah dikasih perahu, rakyat memilih gak? Kalau rakyat memilih jadi lah dia. Kalau tidak dipilih oleh rakyat, ya tak jadi dia,” ungkapnya.
2. Bobby Nasution
Wali Kota Medan Bobby Nasution ikut meramaikan bursa calon Gubernur Sumut periode 2024-2029. Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu bahkan sudah mendapat surat tugas dari Partai Golkar.
Ada dua surat tugas yang diterima Bobby dari Partai Golkar yakni sebagai Calon Gubernur Sumut dan Calon Wali Kota Medan. Baliho bergambar Bobby pun sudah muncul di sejumlah daerah.
Bobby yang ditanya soal kesiapannya melawan Edy, Bobby mengatakan jika kontestasi Pilkada bukan perkara siap atau tidak. Bobby menyebut setiap calon kepala daerah tentunya akan membawa gagasan untuk ditawarkan kepada masyarakat.
Menurutnya, semakin banyak calon yang maju maka akan banyak gagasan yang muncul. “Ya bukan siap nggak siap, kan selalu saya sampaikan semakin banyak yang maju, akan semakin banyak ide, akan semakin banyak gagasan yang bisa dilontarkan ke masyarakat, ini yang dibutuhkan,” kata Bobby Nasution, Selasa (23/4/2024).
Menurut Bobby, persoalan Pilgub Sumut bukan bicara siapa sosok yang maju. Namun gagasan apa yang ditawarkan ke masyarakat. “Bukan siapa-siapa nya, bukan orang-orang nya, tapi gagasan-gagasan nya yang dilihat oleh masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, berbeda dengan Edy Rahmayadi, Bobby menuturkan belum ada mengambil formulir ke partai mana pun hingga tadi malam. “Belum ada saya, nanti nanti,” tutupnya.
3. Musa Rajekshah alias Ijeck
Ketua DPD I Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck sudah pernah menyatakan niat maju sebagai Calon Gubernur Sumut
“Kita berharap memang 2024 pastinya kita ingin juga maju dalam pemilihan gubernur, walaupun saya saat ini memang tidak pernah menyatakan secara resmi” kata Ijeck di Medan, Kamis (25/5/2023) lalu.
Ijeck mengungkapkan, alasan dia tidak menyampaikan secara resmi karena masih menjabat sebagai Wagubsu. Masa jabatannya akan habis pada awal September 2023 nanti.
“Karena saat ini saya masih jabatan sebagai wakil gubernur sampai tanggal 5 September 2023,” ucapnya.
Ijeck juga mengaku memiliki pilihan lain yaitu maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil 1 Sumut. Namun, Ijeck hingga kini belum mendaftar untuk itu karena masih menjabat.
“Insyallah setelah ini pun saya akan maju untuk legislatif ke DPR RI Dapil Sumut 1, tapi setelah selesai nanti jabatan wakil gubernur, sampai sekarang saya belum ada daftar memang,” ujarnya.
Di akhir, Ijeck kembali mempertegas jika dia akan mengikuti Pilgub Sumut. Hal itu akan terjadi jika tidak ada perubahan.
“Ke depan untuk pemilihan gubernur kita akan lihat mudah-mudahan kalau tidak ada perubahan saya akan mengikuti nanti pemilihan gubernur,” ungkapnya.
Sama seperti Bobby, Ijeck juga sudah mendapatkan surat tugas dari DPP Partai Golkar sebagai Calon Gubernur Sumut. Ijeck juga mendapatkan dukungan dari internal Golkar Sumut untuk bertarung di Pilgubsu 2024.
4. Nikson Nababan
Nama terakhir adalah Nikson Nababan, mantan Bupati Tapanuli Utara (Taput) dua periode. Kader PDIP itu sudah mengambil formulir pendaftaran sebagai Calon Gubernur Sumut ke partainya.
Nikson mengatakan dia siap bersaing dengan Edy untuk mendapatkan rekomendasi dari PDIP sebagai calon Gubernur Sumut. Menurutnya, PDIP merupakan partai terbuka untuk semua orang yang ingin mendaftar. Hal itu sesuai dengan arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Kita semua welcome ya sesuai petunjuk arahan Ketua Umum bahwa partai kita ini terbuka, siapa pun masyarakat Indonesia yang ingin membantu, yang ingin membangun pasti diakomodir partai kita,” kata Nikson Nababan di Deli Serdang, Kamis (25/4/2024).
Megawati nantinya akan mengevaluasi calon yang mendaftar ke PDIP untuk Pilkada serentak ini. Track record calon akan menjadi pertimbangan untuk memenangkan Pilkada. “Nanti kan akan ada lagi evaluasi, akan dicek semua bibit bebet dan bobotnya sehingga nanti yang diputuskan itu bisa menang,” ucapnya.
Nikson sendiri mengaku siap bersaing dengan Edy Rahmayadi untuk merebut tiket bacalon Gubsu dari PDIP. “Ya kita siap bersaing (dengan Edy Rahmayadi),” sebutnya.
***dtc/mpc/bs