Medan(MedanPunya) Banjir yang kembali melanda 7 kecamatan di Kota Medan menjadi sorotan serius DPRD Kota Medan.
Komisi IV menilai penggunaan anggaran pengendalian banjir tidak tepat sasaran meski proyek drainase telah banyak dikerjakan.
Ketua Komisi IV DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, menyampaikan hal itu usai memimpin rapat internal bersama anggota komisi.
Rapat tersebut digelar secara mendadak sebagai bentuk respon atas belum teratasinya persoalan banjir di Kota Medan hingga Selasa (14/10)
“Selama ini kita lihat pengerjaan drainase sudah cukup banyak. Namun faktanya, banjir tetap saja terjadi,” ujar Paul, politisi dari PDI Perjuangan.
Ia menilai perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program pengendalian banjir, termasuk efektivitas penggunaan anggarannya.
Paul menyebut, Pemko Medan telah mengalokasikan sekitar Rp1 triliun setiap tahun sejak 2024 untuk infrastruktur, namun kondisi banjir tak kunjung membaik.
“Kita tidak setuju nilai APBD Pemko Medan yang digelontorkan khusus infrastruktur sekitar Rp1 triliun setiap tahunnya sejak tahun 2024, tetapi kondisi banjir tetap parah. Ada apa? Berarti penggunaan anggaran pengendalian banjir tidak tepat sasaran,” tegasnya.
Paul juga mempertanyakan kapasitas sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil negara (ASN) yang menangani persoalan tersebut di lingkungan Pemko Medan.
“Ini perlu juga diselidiki. Kalau tidak, triliunan rupiah uang rakyat akan sia-sia saja,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, Komisi IV DPRD Medan akan menggelar rapat kerja bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pada Senin (20/10) dan Selasa (21/10) mendatang.
“Yang pasti Dinas SDABMBK, Perkimcikataru, DLH, serta BWSS Sumut akan kita panggil,” sebut Paul.
Pernyataan Paul turut diamini sejumlah anggota Komisi IV yang hadir, di antaranya Jusuf Ginting, Datuk Iskandar Muda, Zulham Efendi, El Barino Shah, Antonius Tumanggor, Edwin Sugesti, Ahmad Affandi, dan Lailatul Badri.
Kadis Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi, Gibson Panjaitan mengatakan saat ini banjir disebabkan jebolnya tanggul, akibat debit air Sungai Deli melebihi benteng-benteng setelah dilanda hujan lebat.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai untuk perbaikan tanggul dan normalisasi sejumlah Daerah Aliran Sungai.***trb/mpc/bs