Medan(MedanPunya) Wali Kota Medan Bobby Nasution mencopot sementara Muhammad Yasir Rizka dari jabatan Camat Medan Maimun. Wakil Ketua DPRD Medan, HT Bahrumsyah pun menanggapi soal pencopotan tersebut.
“Yang pertama bahwa Camat, Lurah beserta jajarannya itu di bawah naungan Wali Kota. Tentunya ya aparatur sipil negara (ASN) ini kan sudah ada tupoksinya. Tentunya ketika ada sebuah kewenangan yang patut diduga menurut Wali Kota itu dianggap itu ada hal-hal yang disalahgunakan ataupun misalnya itu mungkin bagaimana apa yang diduga oleh Wali Kota ya sepanjang itu anak buahnya ya wajar saja dia memberi peringatan. Cara peringatannya itu ada macam-macam ada SP (surat peringatan), copot sementara, mutasi. Itu biasa saja ya,” kata HT Bahrumsyah.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebut ada yang kebetulan terjadi saat Bobby mencopot Camat Medan Maimun yang tak lain adalah anak dari Dubes RI di Maroko. Bahrum menilai hal ini menunjukkan konsistensi Bobby bersikap yang tak pandang bulu.
“Ya persoalan itu kebetulan saja itu anak Bang Hasrul. Itu kebetulan saja dan saya pikir biasa saja ya. Dan ini menunjukkan bahwa ini kan perkara konsistensi saja, bahwa Pak Wali ingin menunjukkan bahwa dia konsisten saja. Bukan persoalan ketika ini lurah atau camatnya bukan siapa-siapa boleh dilakukan suka-suka hati dan ketika ini anak siapa dia tidak boleh melakukan. Itu pastinya nggak akan konsisten kan,” sebut Bahrum.
“Tapi dengan adanya begini menjadi sebuah catatan penting juga bagi aparatur di bawah lain supaya memang benar-benar bekerja dengan baik,” tambahnya.
Bahrum menilai dalam pemeriksaan yang dilakukan harus transparan. Dia mengatakan di bawah kepemimpinan wali kota baru, ada mekanisme yang berlaku untuk umum.
“Ya saya pikir harus begitu ya. Ya harus ada dulu karena ini kan di bawah kepemimpinan Wali Kota baru tentunya ini ada sebuah mekanisme, ada sebuah tata cara yang itu berlaku untuk umum dan ada komitmen pakta integritas kepada bawahannya kan gitu,” ujar Bahrum.
Selain itu, Bahrum juga meminta terkait persoalan penyalahgunaan kewenangan bisa dibuktikan. Inspektorat diharapkan bisa transparan dalam memprosesnya.
“Dan ketika melakukan semua ini dan ini kan memang patut diduga. Saya pikir memang ya kita kan berbicara tentang persoalan kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu menyalahgunakan kewenangan, atau jabatan ini kan harus benar-benar dapat dibuktikan. Maka kita harap proses-proses yang dilakukan oleh inspektorat itu, itu memang bisa transparan. Jadi kan ini jangan sampai, ini kadang-kadang sulit juga kita buktikan itu kan. Kecuali ya ketangkap tangan,” ujar Bahrum.
“Apalagi ini kan di Medan ini kan kita lihat suasana-suasana yang begitu ini kan ya tanda petik selama ini kan dianggap sebuah hal-hal yang biasa-biasa aja kan. Kami melihat bahwa walaupun itu sebenarnya harus terjadi tradisi bahwa Ini ke depan nggak boleh ada hal-hal begini kan. Kan diawali dengan kecil-kecil sebenarnya. Kalau kecil-kecil sudah kita mulai dan itu konsisten tegak lurus ya,” ujar Bahrum.
Bahrum berharap hal tersebut harus continue. Dia meminta agar ke depan inspektorat harus perkuat pengawasan di internal.
“Ya memang, memang harus ada inspektoratnya itu harus benar-benar bekerja. Jadi bahwa saya menyampaikan inspektorat ini lemah kalau masih ditemukan begini. Jadi fungsi pengawasnnya masih kurang. Jadi bukan bahwa itu dikatakan itu harus diminimalisir. Kalau masih ada begitu-begituan kan, pengawasan internal itu harus diperkuat,” ujar Bahrum.
Seperti diketahui, Bobby Nasution mencopot sementara Muhammad Yasir Rizka dari jabatan Camat Medan Maimun. Bobby menyebut pencopotan itu dilakukan secara profesional.
“Statusnya sekarang masih kita berhentikan sementara, belum ada perubahan status karena memang kebutuhannya saya sampaikan kemarin untuk pemeriksaan di Inspektorat. Saya tanya kemarin Inspektorat belum keluar hasilnya. Jadi, sebelum keluar hasilnya, masih dalam tahap pemeriksaan. Statusnya masih sama,” kata Bobby di kantor Wali Kota Medan, Rabu (7/7).
Bobby kemudian bicara soal status Yasir, yang merupakan anak Dubes RI di Maroko Hasrul Azwar. Dia mengatakan penilaian kinerja di Pemko Medan tidak melihat siapa orang tua pejabat tersebut.
“Beginilah, kinerja kita semua ada landasannya. Kita kerja ini ada landasannya. Ada patokannya, ada penilaian kerjanya. Saya rasa ya penilaian kerja itu kan nggak masuk ya siapa orang tuanya, siapa keluarganya. Jadi yang kita lihat landasannya, hanya landasan kerjanya saja,” sebut Bobby.
Bobby mengatakan proses pencopotan sementara Yasir telah dilakukan secara profesional. Dia mengatakan pencopotan sementara dilakukan untuk kebaikan warga.***dtc/mpc/bs