Medan(MedanPunya) Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku menerima informasi bahwa pedagang di Ramadhan Fair bayar ‘tetek bengek’. Panitia pelaksana Ramadhan Fair 2023 membantah tudingan Bobby itu.
Humas Panpel Ramadhan Fair Pongki Rangkuti mengatakan bahwa di Ramadhan Fair yang berlokasi di Lapangan Pasar V Marelan, Kota Medan, ada sejumlah pemuda setempat yang menawarkan diri untuk mengamankan barang para pedagang. Namun tawaran itu, kata Pongki, masih ditanya ketersediaan para pedagang.
“Pemuda setempat mau bantu menjaga barang perlengkapan para pedagang. Ini sedang kita jajaki, apakah para pedagang setuju,” kata Pongki Rangkuti, Jumat (31/3).
Pongki mengaku sebagian besar pedagang bersedia barang perlengkapannya dijaga oleh para pemuda. Sehingga panitia bersama pemuda tersebut bekerja sama untuk berjaga saat Ramadhan Fair tutup.
“Kami telah berkolaborasi dengan pemuda setempat yang mau membantu menjaga perlengkapan para tenant. Kebetulan banyak tenant memang setuju perlengkapannya dijaga sehingga gak perlu dibawa pulang, kan repot,” ucapnya.
Berdasarkan pengakuan Pongki, para pedagang tidak ada dipungut biaya. Sehingga dia membantah isu yang beredar jika ada pungutan liar (pungli) terhadap para pedagang.
“Dan tidak ada biaya sama sekali untuk jaga malam bagi para pengisi tenant apalagi pungutan liar, jadi isu pungli tidak benar,” ujarnya.
Menurutnya, sempat ada isu pungli di Ramadhan Fair namun pihak Panpel menjelaskan bahwa hal tersebut hanya miskomunikasi. Sebab menurutnya, Bobby sudah menegaskan agar tidak ada pungutan kepada pedagang dan parkir juga gratis.
“Sudah jelas disampaikan Pak Wali dan kita juga selaku panitia menjamin tidak ada kutipan bagi para pengisi tenant Ramadhan Fair. Bahkan parkir juga kata Pak Wali harus gratis,” tutupnya.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution mendapat informasi soal pedagang di Ramadhan Fair diminta bayar ‘tetek bengek’. Informasi tersebut kata Bobby, dia temukan dari komentar warga di akun media sosialnya.
“Banyak yang komen di tempat saya itu, walau banyak pedagangnya di situ yang tidak bayar sewa tapi banyak bayar tetek bengeknya,” kata Bobby Nasution, Kamis (30/3).
Sehingga orang tua Ketua Nahyan itu mengingatkan kepada petugas Pemkot Medan agar hal tersebut tidak terjadi lagi, mengingat Pemkot Medan keluarkan dana miliaran rupiah untuk acara itu. Peringatan itu dikhususkan Bobby ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan selaku pelaksana kegiatan tersebut.
“Saya ingatkan sekali lagi baik untuk aparat kami, di Pemerintah Kota Medan, di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pelaksananya, jangan ada hal-hal seperti itu,” ucapnya.***dtc/mpc/bs