Di Tengah Kota tapi Jalannya Hancur Lebur Mirip di Kampung-kampung, Warga: Sering Bikin Macet

Medan(MedanPunya) Jalan Sei Selapian, Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru tampak rusak parah dan hancur lebur. Beberapa lubang di jalan becek dan digenangi air, mirip jalanan di kampung-kampung.

Amatan di lokasi, sejumlah kendaraan yang melintas kesulitan untuk melewati jalan yang terletak tak jauh dari Pasar Pringgan ini.

Kendaraan pun telihat menumpuk di areal ruas jalan yang rusak.

Seorang warga sekitar, Linda mengatakan bahwa ruas jalan ini rusak sudah bertahun-tahun.

Kerusakan ini, kata Linda, dari hanya lubang kecil dan semakin parah karena tidak diperbaiki.

“Kalau tidak salah dari sekitar 5 tahun lalu. Yang di depan sana itu kemarin sudah diaspal. Yang di sisi sini karena belum rusak jadi tidak diaspal, tapi rupanya rusaknya semakin parah,” ungkapnya, Kamis (15/4).

Linda menuturkan, kemacetan sering terjadi akibat jalan rusak dan berlubang ini. Terlebih, kata dia, jika pasar sudah buka dan banyak yang mulai berbelanja.

“Sering bikin macet lah, apalagi kalau hujan kan jadinya becek. Biasanya di sini macet sore menjelang malam. Saat orang banyak yang belanja ke Pasar Pringgan,” katanya.

Seorang warga lainnya, Gurning mengeluh lantaran jika melewati jalan sering terhambat karena kemacetan yang terjadi.

“Sering kali macet, karena rusak nya sudah parah kali. Maunya diperbaiki lah,” ungkapnya.

Mahasiswa yang lokasi kos-kosan nya tak jauh dari Jalan Sei Selapian ini mengaku sering terjebak lubang-lubang yang ada di lokasi aspal rusak tersebut.

“Kalau lewat jalan rusak begini susah ya, karena harus pelan-pelan dan gantian sama pengendara lain. Nah, kalau lagi ramai ya otomatis terjadi macet. Harapan nya kepada yang berwenang mohon diperbaiki lah,” ungkapnya.

Ia menuturkan, tidak hanya jalan rusak, namun ruas jalan juga digunakan sebagai lapak parkir mobil dan parkir sepeda motor.

Di mana, kata dia, kerap menyebabkan kemacetan yang cukup parah.

“Karena ruas jalannya enggak lebar ya, yang harusnya untuk jalan dua mobil, ini setengahnya dipakai untuk parkir. Jadi mobil enggak bisa lewat. Kalau lewat pun harus menunggu. Belum lagi orang yang belanja berlalu-lalang,” katanya.

Ia juga menyampaikan suasana riuh dan sempit setiap sore hari jika melewati Pajak Pringgan. Belum lagi, kata dia, ruas jalan yang tidak rata kerap menghambat pengendara untuk lewat.

“Pokoknya kalau sore di sini sudah pasti sumpek, yang mau berbelanja dan mau lewat semua bercampur. Belum lagi jalan yang enggak rata,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Zulfansyah Ali Syahputra mengatakan dalam perbaikan jalan pihaknya telah menentukan zona prioritas.

Namun, Zulfansyah tidak menyebutkan apakah Jalan Sei Selapian menjadi prioritas atau tidak.***trb/mpc/bs

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version