Medan(MedanPunya) Seorang wanita yang merupakan dukun, mengaku bisa membantu memasukkan orang sebagai pegawai negeri sipil (PNS), tipu ratusan korbannya hingga miliaran rupiah.
Dukun tersebut berinisial MI warga Jalan Tani Asli, Kecamatan Sunggal, Deliserdang. Korban yang merasa ditipu oleh pelaku memilih melaporkan nya ke Polrestabes Medan.
Salah seorang korbannya berinisial WZ (37) yang merupakan warga Kecamatan Medan Helvetia mengaku, dirinya telah tertipu puluhan juta rupiah oleh dukun tersebut.
Awalnya, ia mengenal sang dukun melalui orang tuanya. Saat itu, orang tuanya pergi berobat ke rumah pelaku, lalu dukun ini menawarkan diri bahwa dia bisa memasukkan orang menjadi PNS.
“Jadi kami awalnya berobat ke tempat pelaku, ternyata selain pengobatan dia juga melakukan penipuan kepada kami, dengan iming-iming bisa memasukkan pekerjaan, kalau saya di dinas PU dan Kemenkumham,” kata WZ, Senin (21/3).
Ia menjelaskan, iming-iming pelaku masukan nya menjadi PNS ternyata memiliki syarat dan ketentuan. Dimana, pelaku meminta sejumlah uang kepada korban.
Kejadian itu terjadi, sekira satu tahun yang lalu tepatnya di tahun 2021 silam.
“Kalau nggak salah setahun yang lalu, dia nggak meminta secara langsung dia meminta nya bertahap. Total saya sendiri Rp 20 juta lebih yang sudah saya stor,” sebutnya.
WZ menjelaskan, dirasa tidak ada kepastian selama setahun. Dirinya dan keluarga meminta uang tersebut kembali, namun sang dukun menolaknya.
Ternyata, bukan hanya WZ masih banyak korban lainnya yang tertipu dengan sang dukun wanita tersebut.
Jumlah kerugian korban juga beragam, ada yang ratusan juta rupiah. Namun, sebagai ada yang tidak memiliki bukti penyerahan uang kepada pelaku.
“Setelah beberapa lama nggak ada kepastian, saya minta kembali uang tapi nggak ada. Sebetulnya sudah banyak korban ada ratusan mungkin, kalau dikumpulkan mungkin ada Rp 8 M,” ujarnya.
“Rata-rata semua korban itu ngasih uang langsung, dia (pelaku) nelpon minta duit, korban menyerahkannya ke rumah pelaku langsung tanpa ada bukti. Kalau saya ada bukti transfer ke rekening suami dan anaknya,” sambungnya.
Lebih lanjut, WZ yang selama ini menjadi guru di sekolah swasta ini menjelaskan bahwa, dirinya dan korban yang lainnya telah membuat laporan ke Polrestabes Medan.
“Saya salah satu korban, saya dan teman-teman yang lain sudah buat laporan ke Polrestabes. Saya pribadi mungkin, kalau ini nggak dilanjutkan sama pihak kepolisian, kemungkinan setelah kompromi dengan pihak keluarga akan membuat laporan juga,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, menurut informasi praktek dukun yang dijalankan oleh pelaku sudah bertahun-tahun beroperasi dan kemungkinan banyak korban dari aksi perdukunan yang dilakukan oleh pelaku.
“Kalau saya pribadi nggak tau dia sudah lama atau belum, tapi berdasarkan infomasi korban yang lain, dia di situ sudah enam tahun praktik di situ. Dan itu mungkin ada korban yang lain-lain,” pungkasnya.***trb/mpc/bs