Gubsu Cerita Masalah Air di Sumut Tak Pernah Dipuji Rakyat: Saya Mohon Maaf

Medan(MedanPunya) Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi melantik Kabir Bedi sebagai Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtanadi. Saat pelantikan Edy bercerita persoalan air bersih di Sumut yang tidak pernah mendapat pujian dari rakyat dan meminta maaf atas hal tersebut.

“Saudara-saudara sekalian, kita tahu bersama bahwa sejak berdirinya Provinsi Sumatera Utara sampai saat ini persoalan air di Sumatera Utara belum pernah dipuji oleh rakyatnya sendiri,” kata Edy di rumah Dinas Gubsu, Medan, Selasa (10/11).

Edy pun mengatakan dirinya mencari orang terbaik untuk memimpin PDAM Tirtanadi agar pelayanan air bersih kepada warga bisa berjalan baik. Menurutnya, penyediaan air bersih merupakan tanggung jawab pemerintah lewat PDAM Tirtanadi.

“Saya bersama Wakil Gubernur Sumatera Utara berusaha mencari orang yang terbaik untuk menakhodai badan BUMD Tirtanadi PDAM agar bisa memenuhi tanggung jawab eksekutif dalam menyiapkan air bersih kepada masyarakat Sumatera Utara,” ucapnya.

Edy pun memberi target agar Kabir Bedi bisa membuat perubahan dalam waktu cepat. Dia mengatakan akan mengevaluasi kinerja Kabir Bedi dalam 6 bulan dan akan mengganti Kabir Bedi jika tak ada progres dalam 1 tahun.

“Saudara Kabir Bedi, anda kami percaya, berbuatlah yang terbaik sesuai kemampuan anda. Saya minta tidak berlebihan, tapi kami akan lakukan mengkaji, mengevaluasi setiap 6 bulan sekali, dalam 1 tahun tidak bisa memenuhi progres, ada perubahan perubahan yang pasti, kami minta maaf, kami akan cari orang lain untuk melakukan yang terbaik untuk rakyat yang saya cintai ini,” tuturnya.

Edy mengatakan evaluasi ditujukan untuk perbaikan pelayanan kepada rakyat. Dia kemudian meminta maaf karena selama ini rakyat belum mendapatkan layanan air bersih yang maksimal.

“Saya mohon maaf kepada masyarakat Sumatera Utara saya belum bisa melakukan yang terbaik khususnya air bersih di Sumatera Utara. Sekali lagi saya minta maaf,” jelasnya.

Sebelumnya, masalah air bersih sempat dikeluhkan warga pada Sabtu (7/11). Air yang keluar dari keran terlihat sangat keruh.

“Dari tadi, waktu mau berwudu untuk Subuh, airnya sudah hitam,” kata salah satu warga, Riski.

Riski mengatakan air yang berwarna hitam ini tidak berbau. Dia mengaku tidak tahu penyebab air keran tersebut berubah.

Kepala Divisi (Kadiv) Humas PDAM Tirtanadi Sumut Humarkar Ritonga membenarkan soal air di sejumlah wilayah di Medan yang berubah menjadi hitam. Dia mengatakan perubahan ini terjadi karena adanya gangguan di pipa air Tirtanadi.

“Iya, lagi ada penambahan produksi dari PLN. Jadi malam itu terguncang pipa, air ke masyarakat begitu,” kata Humarkar.

Humarkar mengatakan dampak gangguan terjadi di PDAM Tirtanadi cabang Medan Amplas, Medan Denai, HM Yamin, Cemara, Medan Labuhan, dan Medan Kota. Dia memprediksi permasalahan ini akan selesai sore hari.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version