Medan(MedanPunya) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bercerita soal kehadiran KPK di Indonesia. Edy menyebut KPK hadir karena ada yang tidak taat kepada ajaran agama.
“Kenapa ada KPK? Nanti KPK yang menjelaskan. Kalau kita seluruhnya mengikuti ajaran agama kita, KPK tak perlu ada ini,” ucap Edy di Medan, Rabu (3/2).
Hal itu disampaikan Edy saat memberi sambutan dalam sosialisasi pencegahan korupsi seluruh pimpinan OPD Provinsi Sumatera Utara bersama istri. Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar hadir dalam acara ini.
Edy kemudian bercerita soal banyaknya pejabat di Sumut yang ditangkap KPK. Dia mengatakan kasus korupsi membuat harga diri pejabat dan keluarganya rusak seumur hidup.
“Rusak harga dirinya, rusak nama keluarga seumur hidup, hanya persoalan nafsu yang tak bisa dibatasi,” ucap Edy.
Tidak hanya di Sumut, Edy juga menyinggung pejabat di daerah lain yang ditangkap KPK. Edy menyinggung mantan Gubernur Jambi Zumi Zola dibui gara-gara korupsi.
“Saya minta maaf kepada teman saya ini, Zumi Zola, pakai baju seperti ini (baju tahanan KPK), wartawan menyorot. Apa perasaan istri, apa perasaan anak, apa perasaan rekan-rekannya. Ini yang terjadi dan setiap saat terus sampai saat ini,” tuturnya.
Edy juga menilai kasus korupsi bukan murni terjadi karena keinginan pejabat tersebut. Dia berharap istri para pejabat bisa mengingatkan suaminya tidak terlibat korupsi atau menjadi KPK pribadi bagi suaminya.
“Saat ini kami hadir bersama pasangan kami masing-masing, ini lah KPK-KPK pribadi di bawah Pimpinan Ketua PKK,” jelasnya.***dtc/mpc/bs