Medan(MedanPunya) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengingatkan potensi bencana alam yang terjadi pada akhir 2020. Dia mengatakan potensi bencana alam terjadi karena curah hujan tinggi.
“Kita tahu sendiri saat ini di mana-mana terjadi bencana alam. Kenapa bencana alam? Memang biasa di bulan ‘ber’, ‘ber’, ‘ber’, itu curah hujan cukup tinggi. Saat ini begitu lebih kondisinya yang membuat situasi untuk kita berbuat seperti ini. Obat dalam pencegahan bencana alam adalah kesiapan, kita harus siap,” ucap Edy usai Apel Kesiapan Personel Menghadapi Potensi Bencana di Polda Sumut, Medan, Senin (9/11).
Edy mengatakan personel gabungan dan peralatan harus disiapkan di lokasi rawan bencana. Dia menyebut lokasi yang harus diwaspadai antara lain wilayah dataran tinggi di Sumut, seperti Karo, Toba, Pakpak Bharat, dan lainnya.
“Di dataran tinggi, pegunungan-pegunungan. Daerah Toba sana, Karo, Pakpak, ini yang sangat kita antisipasi, ada tempat-tempat yang harus kita standby-kan alat-alat berat apabila terjadi terjadi longsor dan sebagainya,” tutur Edy.
Edy juga meminta personel disiagakan di daerah pesisir dan danau. Dia mengatakan personel dan peralatan penyelamat dibutuhkan jika sewaktu-waktu terjadi badai.
“Khusus di lautan, di danau juga kita siapkan. Kemungkinan-kemungkinan angin begitu besar, badai, yang membuat nanti pengguna kendaraan laut kesulitan dalam berkendara,” ucap Edy.
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin mengatakan ada 2.000 personel gabungan yang disiagakan. Menurutnya, personel tersebut bakal ditempatkan di wilayah dengan potensi bencana tinggi.
“Sampai sekarang untuk keterlibatan dari Polda, Basarnas, Kodam, kita hampir 2.000 personel,” kata Martuani.
Dia menyebut pihaknya bakal menyiapkan posko siaga bencana di sejumlah daerah. Martuani juga mengingatkan potensi banjir di wilayah Labuhanbatu.
“Sebagaimana tadi disampaikan bapak Gubernur, kita tambahan untuk antisipasi di daerah Labuhanbatu. Di samping longsor ada juga banjir, ini harus kita antisipasi,” ucapnya.***dtc/mpc/bs