Guru Besar USU Tuduh PD Biang Pelaporan Dugaan Rasis ke Natalius Pigai

Medan(MedanPunya) Guru besar dari Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Yusuf Leonard Henuk, memenuhi panggilan Polda Sumut terkait laporan dugaan rasisme ke mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Henuk menuding Partai Demokrat (PD) berada di balik pelaporan dugaan rasisme ke Natalius Pigai.

“Pagi pelapor, siang terlapor,” kata pengacara Henuk, Rinto Maha, Selasa (16/2).

Laporan terhadap Henuk ini disampaikan salah satu organisasi kepemudaan. Henuk dilaporkan dalam bentuk aduan masyarakat karena diduga melakukan rasisme kepada Natalius Pigai melalui posting-annya di Twitter.

Selain itu, Yusuf diperiksa sebagai saksi atas laporannya terkait UU ITE. Dia melaporkan 6 akun Twitter yang diduga melakukan ujaran kebencian kepadanya.

Terkait laporan dugaan rasisme, Rinto membantah tudingan bahwa Prof Yusuf Leonard Henuk melakukan penghinaan terhadap Natalius Pigai. Rinto menyebut laporan dugaan rasisme ke Natalius Pigai dilayangkan karena sakit hati kader PD kepada Henuk.

“Jangan panas-panasi orang Papua. Klien saya di sini tidak pernah ada menghina orang Papua. Tapi dikembangkan isu menghina, karena sakit hatinya Demokrat karena kritik klien kita, Henuk,” ucap Rinto.

“Nggak ada masalah, kita ladeni. Orang Papua nggak melapor, kenapa orang Medan melapor,” imbuhnya.

Sementara itu Kasubbid Penmas Polda Sumut AKPB MP Nainggolan mengatakan Prof Yusuf Leonard Henuk seharusnya datang untuk dimintai keterangan semalam. Namun, karena kesibukan, Henuk baru bisa datang pada hari ini.

“Dia dipanggil kemarin, tapi melalui kuasa hukumnya beliau tidak bisa hadir kemarin karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi kemarin pengacaranya berjanji Profesor datang hari ini. Jadi hari ini dia datang kemari memenuhi panggilan yang kemarin,” tutur Nainggolan.

Nainggolan mengatakan secara keseluruhan Henuk akan diperiksa dalam empat laporan. Dua laporan terhadap Henuk, dan dua lainnya yang dilaporkan Henuk.

“Jadi kami ada tangani 4 kasus, laporan mengenai Demokrat, masalah masyarakat di Papua. Jadi dia pun melaporkan keduanya. Jadi ada 4 yang kami tangani,” jelas Nainggolan.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version