Medan(MedanPunya) Kasus penganiayaan diduga dilakukan Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut Arifuddin Bone terhadap kadernya Ashari ditarik Satreskrim Polrestabes Medan. Penarikan itu karena Arifuddin yang menjadi terlapor juga membuat laporan di Polrestabes Medan.
“Terkait kasus itu sudah ditarik Satreskrim Polrestabes Medan. Jadi proses hukumnya sudah di sana,” kata Kapolsek Medan Barat Kompol Riski Amalia, Selasa (27/6).
Sebelum ditarik pihaknya telah melakukan proses penyelidikan. Ada beberapa saksi yang telah diperiksa terkait hal itu.
“Terkait persoalan itu, sejauh ini sudah ada dua saksi dari teman korban yang diperiksa. Kabarnya, terlapor juga membuat laporan di Satreskrim Polrestabes Medan dalam perkara berbeda,” sebutnya.
PS Kasat Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan sejauh ini pihaknya sudah melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan sejumlah saksi.
“Terkait laporan itu masih didalami. Pastinya masih tahap penyelidikan. Informasi terbaru nanti akan disampaikan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Ashari menjelaskan kejadian yang dialaminya pada Jumat (2/6) sekitar pukul 20.45 WIB di Gedung Pos Bloc, Jalan Balai Kota, Kota Medan.
“Malam itu, saya berniat singgah ke Pos Bloc hanya untuk membuang air di toilet. Namun setelah saya selesai buang air, tidak sengaja bertemu Arif di dalam toilet,” kata Ashari.
Ia menyampaikan kala itu dirinya menyodorkan tangan untuk bersalaman dengan Arif. Namun, ia malah ditarik menuju bilik toilet dan diminta menyerahkan handphonenya.
“Tapi aku nggak mau. Terus dia (Arif) menarik kerah baju serta mendorong saya. Dia ancam saya dengan kalimat, ‘Kusumpahkan naik kaki ini ke dada kau.’ Lalu, dada saya ditendang dua kali,” ucapnya.
Ashari mengaku tidak melakukan perlawanan. Ia langsung berupaya kabur menuju pintu dan keluar dari area Pos Bloc. Berangkat dari peristiwa itu, Anshari membuat laporan ke Polsek Medan Barat.
“Saya mengalami luka gores di bagian tangan dan ada sakit di bagian pinggang kiri,” ungkapnya.***dtc/mpc/bs