Medan(MedanPunya) Kawasan Kota Lama Kesawan Medan telah terbebas dari kabel semrawut yang menjalar di depan toko dan jalan. Kumpulan kabel tersebut akhirnya tertanam di bawah tanah, sepanjang trotoar, dan jalan lintas depan toko.
Pantauan, tidak terlihat kabel yang semrawut di seluruh bagian. Mulai dari Jalan Perniagaan, Perdagangan, Kumango, Gwangju, Ahmad Yani II, serta Kawasan Pajak Ikan.
Di Jalan Kumango, tidak terlihat lagi kabel yang semrawut atau jatuh di sekitar ruko dan toko. Awalnya kabel dengan ukuran besar hingga kecil terlihat melilit tidak menentu seolah-olah asal pasang tanpa memikirkan aktivitas di lokasi.
“Orang itu langsung apa kan, buka (kabel) siangnya habis itu dilengketkan aja dulu di rumah-rumah, baru orang itu masukkan dari apa ini di pipa-pipa bawah tanah,” ujar Topik, Kepling VI Kelurahan Kesawan Kecamatan Medan Barat.
Topik menjelaskan, proses penarikkan kabel semrawut dimulai dengan mengumpulkannya, kemudian ditanam ke pipa bawah tanah. Prosesnya juga bertahap, tidak sekaligus di ruas jalan tersebut.
“Satu minggu aja pengerjaannya, tapi ga semua dibongkar dulu umpamanya, Jalan Kereta Api sekitar Jalan Ahmad Yani, itu salah satu jalannya kemarin,” ujarnya.
Pemindahan kabel serta penggalian tanah dilakukan saat malam hari. Sehingga proyek ini tidak mengganggu kenyamanan serta aktivitas warga yang berjualan.
“Tidak ada keluhan, itu kan kebanyakan adalah toko jadi aktivitas daripada toko itu sampai jam enam (sore) ya. Jadi jam enam sore ke atas orang itu kerja, jadi nggak mengganggu aktivitas pedagang itu,” ujarnya.
Topik melanjutkan, proses pengerjaan dilakukan pada tahun kemarin. Namun pernah ada peristiwa hilangnya kabel dan sudah dilaporkan ke pihak PLN.
“Tahun 2023, bulan 9 bulan 10. Kalau kendala ya ga ada kendala di toko, cuman gini sekarang ini banyak yang kehilangan karena kabel-kabel ini di bawah. Jadi maling-maling itu sering ambil dari situ, dia diputuskannya itu, sebelum dihitung meteran dia, di situ diambilnya, terus potong itu. Sudah pernah dilaporkan pemilik toko ke PLN langsung, karena masih tanggung jawab orang PLN di luar daripada meteran,” ujarnya.
Topik menyatakan Kawasan Kesawan saat ini lebih tertata, yang dulunya sering dapat julukan tiang jemuran. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan kawasan kota lama yang menjadi ciri khas Kota Medan.
“Menurut kami tidak ada ruginya, malah lebih bagus, iya lebih cantik jadi lebih baguslah, bukan macam tiang jemuran, dahulukan istilahnya tiang jemuran karena sana-sini kabel itu,” katanya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan kawasan kota lama yang menjadi ciri khas Kota Medan.
“Sebelumnya kota lama ini kan heritage yang dikenang dan terkenang, kadang-kadang kan begini umpamanya kemalingan, buang sampah, adalah orang-orang dari luar. Tapi kalau orang dari penduduk Kesawan kan nggak ada. Cuma kesadaran sekarang ini ya tertiblah pokoknya jangan jualan di atas trotoar, jangan buang sampah sembarangan karena ada jam-jam pembuangan sampah. Harapan kami kepada masyarakat juga sudah disosialisasikan ke toko-toko maupun ke jalan umum sambil bagikan brosur untuk menjaga dengan baik kelurahan kesawan khususnya kota lama,” tutupnya.
Tidak ada lagi kabel yang semrawut di kawasan kesawan turut dirasakan oleh petugas kebersihan setempat, Sartini.
“Dulunya banyak, ni jadi ringkes dia,” ujarnya.
Sartini menjelaskan bahwa proses penarikan kabel dan penanaman di bawah tanah kurang lebih selama sebulan. “Sekarang sudah habis, ya nyopotin ya kita liat tapi yang saya liat itu ya siang hari. Ya berhari-harilah, gak sampai satu bulan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pernah terjadi pohon tumbang akibat kabel yang semrawut dan angin kencang. Ia juga berharap lebih baik untuk dicopot saja dan tidak lagi digulung-gulung seperti semula.
“Iya sekarang lebih ringkes, hari itu ini pernah jatuh loh (pohon) bahayain orang. Iya kalau bisa ya dicopot aja, jangan ada gulung-gulung gitu kalau kena angin gitu bisa jatuh,” ujar Sartini.
Untuk diketahui, pada tahun lalu kawasan kota lama Kesawan Medan sedang direvitalisasi oleh pemerintah. Selama revitalisasi, kabel di kawasan tersebut semrawut dan menyebabkan sejumlah mobil yang melintas tersangkut.***dtc/mpc/bs