Medan(MedanPunya) Wali Kota Medan Bobby Nasution saling serang dengan anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Romo HR Muhammad Syafi’i soal pencopotan Kepala Dinas Kesehatan Medan Edwin. Bobby dinilai nggak ada takut-takutnya ke Romo Syafi’i, yang merupakan politikus senior.
Akademisi dari Departemen Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (USU) Indra Fauzan menilai sikap Bobby yang langsung mengomentari kritik Romo Syafi’i merupakan langkah berani. Hal ini mengingat Romo merupakan politikus senior Partai Gerindra dari Sumut.
“Saya rasa itu salah satu yang menarik. Dia sebagai politikus muda cukup berani menimpali, mengomentari tudingan-tudingan, sehingga dia langsung menjawab dari pernyataan Romo,” kata Indra kepada wartawan, Rabu (28/4).
Indra menilai Bobby berani melakukan hal itu karena Romo Syafi’i mengkritik kinerja Bobby sebagai wali kota. Indra mengatakan saling serang yang dilakukan Romo dan Bobby ini menimbulkan persepsi keduanya sedang berkonflik.
“Karena dari beberapa yang dikritik itu kan menyinggung, menyebut-nyebut kinerja dia, makanya mungkin dia melakukan klarifikasi secara langsung,” ucap Indra.
“Macam tembak langsung jadi komunikasi politik yang terbangun memunculkan persepsi, sehingga masyarakat menilai adanya konflik di antara dua tokoh politik ini,” tambahnya.
Menurut Indra, persepsi keduanya sedang berkonflik ini semakin kuat karena Romo sering mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang merupakan mertua Bobby. Dia menilai seharusnya keduanya saling melempar kritik tidak melalui media sosial.
“Apalagi mungkin kita melihat Romo salah satu politikus yang cukup kritis dengan kepemimpinan Pak Jokowi sebagai presiden. Mungkin secara komunikasi politik seharusnya kedua tokoh ini baiknya tidak bicara di media sosial, lebih elegan lewat media berita,” jelasnya.
Eks jubir Bobby semasa kampanye, Sugiat Santoso, juga membela Bobby. Mantan Wakil Ketua Gerindra Sumut ini menilai Romo Syafi’i harusnya tak perlu baper saat besannya dicopot.
“Kalau jabatan besannya dicopot, ya itu kan penilaian berbasis kinerja, sama seperti lurah dan lainnya yang jabatannya juga dicopot Bobby,” ucap Sugiat.
Sugiat mengatakan banyak catatan kritis terkait kinerja besan Romo tersebut. Salah satunya soal macetnya pembayaran jasa medis petugas layanan kesehatan di RS Pirngadi, Medan.
Pembayaran petugas kesehatan yang menangani COVID-19 itu kemudian tuntas tak lama setelah Bobby menjabat. Dia meminta Romo Syafi’i harusnya menasihati besannya.
“Sebagai anggota DPR, harusnya Romo juga punya tanggung jawab untuk menasihati besannya saat masih menjabat Kadis Kesehatan Pemko Medan agar berkinerja baik. Harusnya logikanya begitu, bukan justru tidak terima dan malah balik menyerang Bobby,” kata Sugiat.***dtc/mpc/bs