Kepling Dipolisikan gegara Aniaya Satpam Ketedral Medan, Ini Kata Lurah

Medan(MedanPunya) Kepala Lingkungan (Kepling) VII, Kelurahan Aur, Medan Maimun, Bambang Sumpeno dipolisikan gara-gara menganiaya satpam Gereja Katedral Medan, Dohot Situmorang. Lurah Aur, Fahreza Ksatria Purba menyebut cekcok itu terjadi karena kesalahpahaman.

Fahreza Ksatria Purba mengatakan mereka masih mempelajari kasus penganiayaan itu, demi mendapat cerita yang sebenarnya.

“Mengenai kasus penganiayaan ini, masih saya pelajari lebih dalam dari kedua belah pihak agar bisa mendapatkan cerita yang sebenarnya,” katanya, Jumat (30/6).

Kesimpulan sementara, Fahreza menilai jika penganiayaan itu merupakan kesalahpahaman saat kepling menjalankan tugas. Pemicu penganiayaan disebut karena masalah sampah.

“Untuk sementara, saya masih menganggap kesalahpahaman dalam menjalankan tugas,” sebutnya.

“Awal mula permasalahan dikarenakan sampah, apalagi kebersihan menjadi prioritas kami, sesuai dengan program prioritas Bapak Wali Kota Medan mengenai kebersihan,” imbuhnya.

Fahreza mengaku sudah mencoba bertemu dengan Pastor Gereja Katedral, namun saat itu pastor sedang berada di luar. Dia berharap agar bisa bertemu dengan pastor.

“Saya sudah datang ke gereja dan bermohon kepada pihak gereja untuk menjembatani bertemu dengan Bapak Pastor, tapi belum rezeki karena Bapak Pastor sedang keluar, saya harap Bapak Pastor bisa meluangkan waktu untuk menerima saya,” tutupnya.

Sebelumnya, kepling bersama dua temannya menganiaya Dohot Situmorang yang merupakan satpam Gereja Katedral. Akibat penganiayaan itu, Dohot mengalami luka di pelipis mata dan membuat laporan ke polisi.

Dohot mengatakan peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Minggu (25/6) sekitar pukul 23.30 WIB di depan Gereja Katedral di Jalan Pemuda. Saat itu, Dohot mendengar jika ada orang yang marah-marah ke penjaga toko di depan Gereja Katedral.

“Saya kan sekuriti Gereja Katedral, sekitar hampir jam 12 malam aku dengar ribut-ribut di seberang jalan penjaga toko Asia Jaya, karena penjaga toko itu kan sudah kawan dekat lah,” kata Dohot, Selasa (27/6).

Mendengar penjaga toko dimarahi orang, Dohot kemudian mendatangi dan mencoba menanyakan persoalannya. Saat itu, orang yang memarahi penjaga toko yang sudah tua itu adalah kepling.

Kepling bersama satu orang lain menuduh penjaga toko membuang sampah sembarangan. Dohot menyebut mereka memarahi penjaga toko dengan tidak karuan.

Saat itu, Dohot kemudian membela penjaga toko dengan mengatakan belum tentu yang buang sampah sembarangan itu adalah penjaga toko Asia Jaya yang jaga malam itu. Dohot meminta CCTV dicek untuk mengetahui siapa yang membuang sampah itu.

Setelah bicara itu, kepling tersebut langsung memaki Dohot dengan kata-kata tidak pantas. Selain itu, Dohot juga didorong-dorong kepling sambil bertanya apakah Dohot tidak mengenal dirinya.

“Hanya itu aku ngomong, habis itu aku sudah diserang dengan kata-kata tidak senonoh lah, ‘kau…kau siapa rupanya?’, ‘aku sekuriti gereja bang’, ‘jadi kalau kau sekuriti gereja kenapa? kau nggak tanda aku siapa?’,” jelasnya.

Dohot mengaku didorong sampai ke dinding toko. Setelah mentok, Dohot dicekik dan diludahi oleh kepling.

“Mentok lah di dinding toko, dicek, habis itu diludahi aku, diludahi,” imbuhnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version