Ketua DPRD Minta BPK Audit Proyek Lampu Jalan di Medan

Medan(MedanPunya) Pembangunan lampu jalan oleh Pemkot Medan terkesan carut marut dan asal jadi. Ketua DPRD Medan Hasyim pun meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit atas proyek lampu jalan itu.

“BPK perlu turun untuk mengecek itu, mengevaluasi hasil pengerjaannya itu, apakah ada indikasi korupsi atau gimana kan,” kata Hasyim.

Permintaan itu bukan tanpa sebab, menurut Hasyim masih banyak pengerjaan lampu jalan yang belum tuntas padahal proyek tersebut menggunakan APBD tahun 2022. Pemkot Medan menghabiskan anggaran sebesar Rp 25,7 miliar untuk proyek tersebut.

Misalnya kata Hasyim, di Jalan Putri Hijau masih banyak lampu jalan yang belum tuntas. Bahkan kata dia masih ada yang hanya berbentuk tiang saja tanpa ada dibangun lampu sama sekali.

Sehingga Hasyim merasa malu dengan proyek lampu jalan yang belum tuntas itu. Sebab menurutnya, keberadaan lampu jalan itu harusnya memperindah Kota Medan, malah menjadi sebaliknya.

“Malu lah kita sebagai warga Kota Medan itu. Kita juga kecewa sekali dengan hasil yang kita lihat, dari tujuan untuk memperindah kota kok jadi tidak memperindah, terkesan asal jadi dengan anggaran begitu besar,” ujarnya.

Delapan ruas jalan yang ditata adalah Jalan Gatot Subroto, Jalan Sudirman, Jalan Tengku Imam Bonjol, Jalan Putri Hijau, Jalan Brigjend Katamso, Jalan Juanda, Jalan Pangeran Diponegoro dan Jalan Suprapto. Awalnya proyek tersebut dikerjakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan, kini dialihkan ke Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Kontruksi (SDABMBK).

Sehingga dia juga menyebutkan akan meminta Komisi terkait di DPRD Medan untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan dinas terkait. Sebab waktu pengerjaan pun sudah diperpanjang, namun lampu jalan itu masih jauh dari kata selesai.

“Saya nanti minta Komisi terkait untuk membuat agenda RDP atau rapat kerja terkait dengan masalah lampu jalan yang belum selesai yang masih terbengkalai, walaupun sudah diperpanjang, tetapi kita temukan masih banyak yang belum selesai,” sebutnya.

Sehingga dapat diketahui apa yang menjadi penyebab dari carut marutnya pembangunan lampu jalan itu. Seperti perencanaan hingga lemahnya pengawasan Pemkot Medan.

“Harus diketahui penyebabnya di mana, apakah di perencanaan yang kurang bagus atau kontraktor nya yang kurang bener atau pengawasan dari dinas terkait itu kurang,” tutupnya.

Kabid Bina Kontruksi Dinas SDABMBK Medan, Fakhrul mengakui bahwa proyek pemasangan lampu jalan di delapan ruas jalan Kota Medan belum selesai.

“Di Jalan Putri Hijau, ada beberapa lampu yang tiang tinggi ya yang ke arah jalan belum terpasang, itu bukan karena tidak ada barangnya, ada barangnya tapi belum terpasang, makanya banyak tuh yang terletak di pinggir jalan,” ujarnya.

Meski belum tuntas sepenuhnya, Fakhrul mengklaim pembangunan lampu jalan di delapan ruas seudah sesuai kontrak. “Sebenarnya kalau dari sisi volume, sudah selesai sebetulnya, sudah terpasang semua sesuai dengan kontrak,” katanya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version