Medan(MedanPunya) Lurah Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, bernama Muhammad Fadli, jatuh ke parit karena didorong warga saat membongkar polisi tidur. Fadli kemudian membuat laporan ke polisi akibat peristiwa itu.
“Sudah (buat laporan ke Polsek Medan Timur),” kata Camat Medan Timur Noor Alfi Pane, Selasa (14/10).
Kapolsek Medan Timur Kompol Agus Butarbutar membenarkan jika Fadli sudah membuat laporan. Fadli melaporkan warganya dengan pasal penganiayaan.
“Sudah diproses (laporannya), penganiayaan,” kata Kompol Agus Butarbutar.
Warga bernama Adi juga diamankan oleh Polsek Medan Timur. Namun Agus belum mengungkapkan kapan Adi ditangkap.
Sebelumnya, Lurah Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, bernama Muhammad Fadli, jatuh ke parit karena didorong warga. Peristiwa itu terjadi saat Fadli bersama pihak kelurahan membongkar polisi tidur yang kerap dikeluhkan warga.
Dalam video, Fadli tampak memakai baju dinas membongkar polisi tidur yang terbuat dari ban bekas di Jalan Madupuro. Kemudian terlihat seorang warga yang diketahui bernama Adi protes ke Fadli
Adi terlihat ingin memasang kembali polisi tidur itu. Cekcok hingga saling tarik polisi tidur antar keduanya pun terjadi dan berujung Fadli terdorong ke parit.
Fadli terlihat keluar dari parit dengan baju terkena air dan lumpur hitam pekat. Ia kemudian meminta agar Adi dibawa ke Kantor Lurah setelah peristiwa itu.
Camat Medan Timur Noor Alfi Pane mengatakan peristiwa itu terjadi pagi ini. Polisi tidur itu dipasang oleh Adi.
“Warga pelaku ini kan membuat polisi tidur dari ban bekas itu, jadi dipakukannya di jalan itu depan rumahnya,” kata Noor Alfi Pane.
Banyak paku yang timbul dari polisi tidur itu dan membuat roda kendaraan bocor. Warga kemudian melaporkan soal keberadaan polisi tidur itu ke pihak kelurahan dan kecamatan.
“Banyak paku yang timbul menyebabkan pengendara mobil, kereta (sepeda motor), banyak yang bocor, melapor ke kantor lurah dan kita juga di kecamatan menerima laporan dari warga,” ucapnya.
Setelah itu, pihak kelurahan kemudian membongkar polisi tidur itu. Namun Adi protes sehingga terjadi peristiwa di dalam video.
“Ini bukan hal yang pertama kali dilakukan pelaku tersebut, kemarin ada juga pelaporan menaruh pot-pot bunga yang menghalangi jalan, membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Fadli sendiri mengaku tangannya bengkak. Lengannya juga tidak bisa digerakkan normal setelah terjadi ke parit.
“Tangan saya bengkak, ini juga (siku tangan kiri) bengkak, dan ini (lengan juga bengkak) tidak bisa digerakkan normal, ada efeknya lah jatuh ke parit,” kata Muhammad Fadli di Mapolsek Medan Timur, Senin (13/10).
Fadli pun sudah melakukan visum et repertum di Rumah Sakit Bhayangkara. Dokter juga menyebut tangan Fadli bengkak.
“Sudah ke Bhayangkara, sudah visum, tadi juga diperiksa dokter ini (tangan) ada pembengkakan,” ujarnya.***dtc/mpc/bs