Medan(MedanPunya) Warga dimediasi dengan pihak Sekolah Swasta Global Prima National Plus School di Kantor Lurah Sei Mati terkait Gang Abadi yang ditembok pihak sekolah. Mediasi tersebut berjalan dengan panas dan terjadi keributan.
Keributan tersebut terjadi karena warga merasa tersinggung dengan bahasa dari perwakilan sekolah yang mengaku tetap akan menembok gang tersebut. Warga sendiri meminta agar tembok yang dipasang dibongkar oleh pihak sekolah.
Terdengar beberapa warga tersulut emosinya mendengar perkataan perwakilan sekolah tersebut. Dia mengatakan buat apa mediasi jika sekolah ngotot.
“Kalau memang nggak mau bongkar, untuk apa mediasi kita, kalau ngotot aja nya. Itu gang itu sudah ada sejak 39 tahun lalu, sebelum aku lahir,” kata salah satu warga saat mediasi, Senin (4/3).
Salah satu warga juga sempat diajak keluar untuk ditenangkan karena tersulut emosi. Setelah itu, media kembali dilanjutkan.
Pihak sekolah kemudian meminta waktu tiga hari untuk konsultasi terkait pembongkaran tembok itu ke yayasan. Namun warga menolak dan meminta sore ini dibongkar.
“Untuk apa tiga hari, sore ini aja, kalian aja pasang tembok tanpa izin,” ucap warga.
Saat ini mediasi masih berlangsung di Kantor Lurah Sei Mati. Warga dan pihak sekolah terlihat saling ngotot.
Sebelumnya, Sekolah Swasta Global Prima National Plus School menembok Gang Abadi di Jalan Brigjen Katamso, Medan. Pihak sekolah pun dipanggil ke kantor lurah untuk dimintai klarifikasi terkait hal itu.
Lurah Sei Mati Fatimah Gabena Harahap mengatakan pihaknya sudah meninjau Gang Abadi yang tertutup tembok. Awalnya dia mengaku tidak mengetahui hal itu.
“Oh iya saya nggak tahu tentang itu, makanya begitu tahu hari Jumat langsung kami ke lapangan,” katanya Senin (4/3).
Setelah meninjau ke lokasi, pihaknya kemudian menyurati Sekolah Global Prima untuk meminta klarifikasi. Pertemuan itu dijadwalkan hari ini.***dtc/mpc/bs