Medan(MedanPunya) Pilwalkot Medan menjadi sorotan setelah menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, disinyalir kuat maju sebagai calon wali kota. Meski sudah mendapatkan dukungan empat parpol dan dekat dengan sosok Jokowi, Bobby diprediksi tidak akan mudah menduduki kursi nomor 1 di Medan.
Pengamat politik Rico Marbun mengatakan warga Sumatera Utara, khususnya Medan, tak gampang jatuh cinta pada nama besar yang berada di balik calon pemimpin daerah.
“Melihat tipologi pemilih yang ada di Medan atau di Sumatera Utara secara keseluruhan begitu, dia tidak mudah terpesona dengan nama besar yang ada di belakang kandidat,” ujar Rico.
‘Nama besar’ yang dimaksud Rico tentunya nama Presiden Jokowi. Rico mencontohkan salah satu kasus kalahnya calon kepala daerah yang ia dikenal dekat dengan Jokowi.
Ia bercerita mengenai kiprah Djarot Saiful Hidayat di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara. Djarot, yang merupakan kader PDIP dan dekat dengan Jokowi, justru kalah oleh Edy Rahmayadi.
“Kurang dekat apa Pak Djarot dengan sosok Pak Jokowi, dengan sosok Ahok, saat itu, tapi bisa dikalahkan oleh Pak Edy Rahmayadi,” ungkap Rico.
Lawan Bobby disinyalir kuat adalah Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution. Rico memprediksi warga Medan lebih memilih pemimpin yang mempunyai track record ketimbang disokong nama besar. Rico mengimbau Bobby tak menganggap remeh Akhyar.
“Rasa-rasanya di sana (Medan) akan lebih memilih orang yang akan punya kredibilitas dan track record yang jelas. Ini kan di era COVID seperti ini, Bobby sebagai ‘pendatang baru’ di dunia politik,” lanjutnya.
Sejauh ini Bobby sudah diusung oleh empat parpol, yakni NasDem, PAN, Golkar, dan terakhir Gerindra. Keputusan Gerindra mendukung Bobby turut disoroti oleh Rico.
Pasalnya, langkah politik Gerindra di Kota Solo, Jawa Tengah, cukup membuat heboh lantaran turut mendukung putra Jokowi, Gibran Rakabuming, dalam Pilwalkot Solo. Kini Gerindra mengusung Aulia Rachman, sebagai pendamping Bobby. Aulia merupakan seorang anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Gerindra.
“Berarti kita tinggal tunggu di kota-kota besar akan (adanya) koalisi antara PDIP dan Gerindra itu kan terjadi. Yang menarik bisa jadi semacam pemanasan menuju (Pilpres) 2024,” imbuhnya.
Keempat parpol yang telah mendukung Bobby itu memiliki total 24 kursi di DPRD Medan. Rinciannya, Gerindra 10 kursi, PAN 6 kursi, serta Golkar dan NasDem masing-masing 4 kursi.
Artinya, Bobby-Aulia telah mencukupi syarat minimal dukungan parpol untuk mendaftar ke KPU Medan. Syarat minimal dukungan jalur parpol adalah 10 kursi.
Bobby merupakan kader PDIP. Hingga saat ini, PDIP belum mengumumkan siapa yang akan diusung dalam Pilkada Medan.
Sementara itu, Akhyar juga telah mendapatkan dukungan dari Demokrat dan PKS. Demokrat memiliki 4 kursi di DPRD Medan sementara PKS 7 kursi. Jika ditotal, jumlah keseluruhan 11 kursi. Jumlah tersebut telah mencukupi syarat ambang batas pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan.***dtc/mpc/bs