Medan(MedanPunya) PAN mengaku optimis hasil yang Bobby Nasution tak akan mengulangi kekalahan ayah mertuanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat berkompetisi dalam pemilihan umum di wilayah Medan. Namun, rasa optimis PAN itu diragukan Demokrat, mengapa?
“Kalau buat saya fungsinya partai itu hanya mengantarkan para kandidat untuk memenuhi kuota ya kan. Kalau buat saya sebesar apapun, sejumlah berapapun kursi, itu buat saya itu sama saja,” kata Ketua DPC Demokrat Kota Medan, Burhanuddin Sitepu, Jumat (7/8).
Burhanuddin mengatakan masyarakat bakal melihat sosok calon dalam Pilkada Medan. Salah satu yang dilihat, katanya, adalah visi misi yang ditawarkan oleh calon wali kota dan wakil wali kota. Demokrat diketahui mendukung Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution sebagai cawalkot.
“Karena di dalam konteks Pilkada ini yang mau dinilai oleh masyarakat itu sosok figur-nya . Melalui paparan visi dan misi, kontrak politiknya itu bagaimana,” tuturnya.
Burhanuddin kemudian menyinggung kekalahan Jokowi di Medan saat Pilpres. Dia menjelaskan Jokowi tetap kalah meski diusung koalisi besar di Pilpres.
“Kalau kita lihat itu jadi barometer juga nggak begitu. Tetapi ini kan sudah pernah, di Medan itu auranya Pak Jokowi, melalui itu juga, dukungan parpol besar, ternyata Jokowi kalah juga di Medan,” ucapnya.
Burhanuddin pun menyayangkan PAN akhirnya mendukung Bobby. Padahal, katanya, PAN sempat ikut dalam silaturahmi poros baru bersama PD dan PKS.
“Jauh hari sudah saya bayangkan, partai-partai koalisi sebelah itu akan terwujud. Dari awal sudah saya bayangkan makanya kami dari awalnya kemarin sudah membentuk poros baru itu, terdiri dari PAN, PKS, Demokrat, ternyata di dalam perjalanannya, nggak ada angin, nggak ada hujan, ternyata PAN mendukung ke sebelah. Ini sah-sah saja dalam politik,” jelasnya.
Perjalanan Bobby dalam Pilwalkot Medan 2020 dibayang-bayangi catatan kekalahan mertuanya, Jokowi, di Medan. Namun, PAN justru optimistis Bobby meraih hasil berbeda.
Sekjen PAN Eddy Soeparno akan menggerakkan basis pendukung partainya dan Gerindra untuk mendukung penuh Bobby. Dia menilai basis pendukungnya dan Gerindra cukup kuat karena pada pemilu lalu keduanya berseberangan dengan Jokowi.
“Saat Bobby didukung oleh partai-partai yang di tahun Pemilu 2019 kemarin itu pada saat itu berada di tempat yang berseberangan dengan Pak Jokowi, ada PAN dengan Gerindra, jadi basis-basis suara PAN dan Gerindra akan digerakkan untuk mendukung Bobby, kuncinya ada di situ,” kata Eddy ketika dihubungi, Kamis (6/8).
Bobby sudah didukung empat partai, yaitu NasDem, Gerindra, Golkar, dan PAN. Gerindra pun memasangkan Bobby dengan kadernya, Aulia Rachman, sebagai bakal calon wakil wali kota.
Namun, perjalanan Bobby merebut kursi Medan-1 dibayangi kekalahan Jokowi di Medan pada Pilpres 2019. Berdasarkan data KPU, Jokowi-Ma’ruf mendapat 542.221 suara, sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 645.209 suara.***dtc/mpc/bs