Medan(MedanPunya) Penganiayaan yang diduga dilakukan Ketua DPW PAN Sumut Ahmad Fauzan terhadap rekannya Riduwan Putra berbuntut panjang. Saat ini, kasus itu telah dilaporkan Riduwan ke Polres Padang Sidimpuan.
Laporan itu terdaftar dengan nomor: STTLP/B/67/II/2023 SPKT/Porles Padang Sidimpuan/Polda Sumut tertanggal 18 Februari 2023.
Dugaan penganiayaan itu terjadi saat Musyawarah Wilayah (Muswil) salah satu organisasi di sebuah hotel di Kota Padang Sidempuan pada Jumat (17/2/2023) malam. Saat itu, keduanya tengah menghadiri acara tersebut.
Ahmad Fauzan tidak menampik bahwa dirinya menganiaya korban dengan menendangnya. Dia menyebut hal itu spontan dilakukannya karena kesal dengan korban.
“Saya emosi, melihat dia spontan (menendang),” kata Ahmad Fauzan.
Anggota DPRD Sumut itu menyebut penganiayaan itu dipicu karena permasalahan internal di organisasi keduanya, yakni Tapak Suci Sumut. Di mana, Ahmad Fauzan merupakan Ketua Pimpinan Wilayah Tapak Suci Sumut.
“Sebenarnya ini persoalan internal, persoalan tapak suci, persoalan organisasi pencak silat,” ujarnya.
Ahmad mengaku Riduwan sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Tapak Suci Sumut. Namun, setelah dilakukan rapat, Riduwan diputuskan untuk diberhentikan dari jabatannya.
Lalu, saat acara musyawarah tersebut, Riduwan memandatkan dirinya sebagai perwakilan dari Tapak Suci Sumut. Akibatnya, panitia tidak mengizinkan Ahmad Fauzan untuk mengikuti Muswil tersebut.
Padahal menurutnya, Riduwan tidak memiliki wewenang untuk menghadiri acara tersebut, apalagi mewakili Tapak Suci Sumut.
“Jadi, Riduwan yang melaporkan saya ini sudah dipecat dari kepengurusan, tapi berani memandatkan dirinya untuk menghadiri musyawarah. Seharusnya kan saya, karena saya ketuanya. Seharusnya dia tak berhak lagi memandatkan dirinya, penyalahgunaan wewenang itu,” sebutnya.
Namun, Ahmad mengaku saat kejadian itu, Riduwan juga sempat melakukan perlawanan dengan memukulnya. Aksi pukulan yang dilakukan Riduwan itulah yang mengundang emosi para pengurus dari Tapak Suci Sumut lainnya hingga akhirnya mengeroyok Riduwan.
“Waktu saya tendang dia, dipukulnya saya di depan pendekar-pendekar yang lain, tentu itu kan memancing kericuhan, karena dianggap kawan-kawan pendekar ini dia (Riduwan) durhaka, masa murid berani pukul guru,” kata Ahmad.
Terkait dirinya yang dilaporkan Riduwan ke Polres Padang Sidimpuan, Ahmad mengaku sudah mengetahui hal itu. Namun, dia berharap kasus itu bisa segera diselesaikan dengan perdamaian.
“Saya tau dari media duluan. Kita sedang upayakan mediasi perdamaian,” sebutnya.
Korban Riduwan turut menceritakan kronologi saat dirinya ditendang oleh Ahmad Fauzan. Dia menyebut sebelum kejadian itu, dirinya sempat dicegat oleh sejumlah orang saat akan masuk ke ruangan musyawarah tersebut.
Sepengetahuan Ridwan, orang-orang tersebut adalah anggota dari Ahmad Fauzan.
“Sebelum masuk ke ruangan ada yang mencegat saya tiga orang, geng dia (Ahmad Fauzan) juga, ditanya ngapain aku menghadiri acara itu. Tak lama dia (para pria) mengajak debat sama saya soal organisasi, saya tak gubris, saya bilang kalau mau urusan organisasi bisa selesaikan di Medan saja,” kata Riduwan saat dikonfirmasi detikSumut, Minggu.
Menurut Riduwan, setelah perdebatan itu, Ahmad Fauzan keluar dari dalam ruangan acara. Saat itu, Ahmad langsung menendang Riduwan. Bahkan, menurutnya, Ahmad juga mendorong tubuhnya menggunakan tangan.
Setelah itu, kata Riduwan, datang sejumlah orang untuk memukulinya dari arah belakang. Pihak kepolisian serta panitia acara yang berada di lokasi lalu melerai pertengkaran itu.
“Pas saya mau masuk ke ruangan, dia (Ahmad) keluar dari ruangan langsung menendang saya. Lalu ditolak dada saya pake tangan, dari belakang itu tiba- tiba sudah digebuki saya,” ungkapnya.
Riduwan sendiri tidak mengetahui pasti penyebab Ahmad Fauzan menganiaya dirinya. Menurutnya, selama ini tidak ada masalah antara mereka.
“Saya kurang mengerti, karena saya enggak pernah cekcok sama dia. Ntah dia dapat hasutan atau segala macam saya tak tau,” sebutnya.
Atas kejadian ini, Riduwan mengaku dirinya mengakami sejumlah memar di bagian tubuhnya, seperti di kepala, leher, dan pundak. Selain Ahmad Fauzan, Riduwan juga melaporkan tiga orang lainnya ke polisi.
Kasat Reskrim Polres Padang Sidimpuan AKP Maria Marpaung membenarkan adanya laporan itu. Dia mengaku pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut.
“Benar, di salah satu hotel di Padang Sidimpuan, tapi masih proses lidik ya, nanti jika sudah sidik kita infokan,” ujar Maria.***dtc/mpc/bs