Perawat Wanita di RS Bina Kasih Dilecehkan Rekan Kerjanya

Medan(MedanPunya) ES, perawat wanita yang diduga dilecehkan oleh perawat pria berinisial AT di Rumah Sakit Umum Bina Kasih, akhirnya membuat laporan ke Polrestabes Medan.

“Sudah melapor tadi malam, sudah ada surat pengantar visum ke rumah sakit Pirngadi, rencananya hari ini mau visum,” kata Es, Kamis (29/12).

Ia menuturkan, pihak rumah sakit Bina Kasih juga menyarankan kepada dirinya, agar kasus tersebut dibawa ke ranah hukum.

“Pihak rumah sakit Bina Kasih menyetujui si pelaku dipolisikan,” sebutnya.

ES mengaku, ini merupakan kejadian pertama kali yang terjadi di rumah sakit yang terletak di Jalan TB Simatupang, Kota Medan itu.

“Setahu saya, ini kejadian yang pertama kali,” bebernya.

Dijelaskannya, setelah kejadian pelaku sempat mengirimkan pesan WhatsApp kepada dirinya, untuk meminta maaf. Namun, ia menolak karena trauma dengan perbuatan pelaku.

“Sempat dia ngirimkan pesan WhatsApp, minta maaf,” ujarnya.

Sebelumnya, Seorang perawat wanita, diduga dilecekan oleh oleh perawat pria di Rumah Umum Sakit Bina Kasih, Jalan TB Simatupang, Kota Medan.

Menurut keterangan korban berinisial, ES peristiwa yang menimpanya itu terjadi, pada Sabtu (24/12) dinihari.

Ketika itu, dirinya dan pelaku berinisial AT, mendapatkan jadwal jaga malam di waktu yang bersamaan.

Namun, mereka merupakan perawatan yang berbeda, korban merupakan perawat ruangan sementara pelaku merupakan perawat di ruang ICU.

“Cerita nya, saya lagi turunkan pasien dua orang. Pasien yang pertama sudah selesai, saya beres-beres,” kata ES.

Ia menjelaskan selesai menangani pasien pertama, dirinya pun hendak mengurus pasien yang kedua.

Lalu, tiba-tiba pelaku datang dari arah belakang dan langsung meremas payudara korban.

“Pas pasien kedua di situ pelaku mulai megang-megang saya. Di ruangan itu cuma ada saya sama pelaku, dia orang ICU,” sebutnya.

ES menjelaskan, waktu kejadian ia pun terkejut dan sempat memberontak terhadap korban yang melecehkannya.

“Pas saya lagi gantikan sprai pasien kan agak nungging badan saya, di situ dia masukkan tangannya ke payudara saya. Dia bilang bentar saja,” ungkapnya

“Terus saya berontak cuma saya nggak teriak, jangan gitu bang saya bilang. Terus dibilangnya nggak ada yang tau, nanti pasiennya lihat loh saya bilang, nggak sadar pasiennya kata dia,” sambungnya.

Diungkapkannya, tidak cukup sampai di situ, setelah selesai mengurus pasien di ruang ICU. Pelaku menarik dirinya, dan membawanya ke ruang kosong di dekat ruang ICU.

“Sudah selesai bereskan pasien, ditariknya lagi tangan saya, ke ruangan kosong. Dibilangnya ayo tidur kita di situ, saya menolak, ditariknya tangan saya, saya tepis, langsung saya pergi,” bebernya.

ES mengaku, tidak mengenali pelaku sama sekali dan tidak pernah bertemu lantaran korban merupakan perawat ruangan sementara pelaku merupakan perawatan ruangan ICU.

“Sebelumnya saya nggak kenal sama dia itu, baru pertama kali ketemu malam itu. Kami nggak saling kenal namanya aja nggak tau,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan setelah kejadian di malam itu, pelaku sempat beberapa kali mengirimkan pesan WhatsApp untuk meminta maaf.

Namun, karena masih trauma ES berencana melaporkan kasus tersebut ke Polisi.

“Ini masih berunding, rencana mau buat laporan ke polisi,” katanya.***trb/mpc/bs

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version