Medan(MedanPunya) Perburuan tiket oleh bacalon untuk ikut kontestasi Pilwakot Medan 2024 semakin memanas jelang pendaftaran. Sejauh ini hanya tersisa tiket untuk 2 pasangan bacalon lagi.
Hal itu diketahui setelah PDIP resmi mengusung Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), Ridha Dharmajaya. PDIP memberikan surat tugas ke Ridha untuk mencari pasangan dan koalisi, termasuk melakukan konsolidasi.
“Hari ini Prof Dr Ridha Dharmajaya khusus ya kami undang ke DPD PDIP Sumut dalam rangka penyerahan surat tugas dari DPD sebagai calon Wali Kota Medan dari PDI Perjuangan,” kata Hasyim.
Hasyim menjelaskan jika surat tugas dari PDIP hanya diberikan ke Ridha. PDIP tidak mengeluarkan surat tugas untuk yang lain di Pilwalkot Medan.
Ridha sendiri mengaku sudah mendapat rekomendasi sejak lama dari PKB. Dengan dua partai ini, Ridha sudah memenuhi syarat minimal untuk maju di Pilwalkot Medan karena PDIP memiliki 9 kursi dan PKB 2 kursi, sehingga total 11 kursi DPRD Medan.
“Dari Partai Kebangkitan Bangsa kita sudah mendapatkan rekomendasi sejak beberapa bulan yang lalu dan kemarin juga ketika saya bertemu langsung dengan Pak Muhaimin, itu juga secara lisan dipertegas kembali, tapi yang terpenting kita sudah mendapatkan rekomendasi secara tertulis dari PKB,” ucap Ridha Dharmajaya.
Sebelum Ridha, Rico Waas dengan pasangannya Zakiyuddin Harahap terlebih dahulu memperoleh tiket di Pilwakot Medan 2024. Sejauh ini Rico-Zaki diusung oleh NasDem dan Gerindra.
Gerindra sendiri memiliki 6 kursi di DPRD Medan, sedangkan NasDem memiliki 5 kursi. Sehingga total keduanya memiliki 11 dari 50 kursi di DPRD Medan.
Syarat minimal untuk maju di Pilwalkot Medan adalah 10 kursi atau 20 persen dari total kursi di DPRD Medan. Hal itu sesuai dengan Pasal 40 Ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali kota.
Jumlah kursi DPRD Medan milik partai politik yang belum menentukan arah dukungannya adalah 28 kursi. Kursi itu adalah milik PKS 8 kursi, Golkar 6 kursi, Demokrat 4 kursi, PSI 4 kursi, PAN 3 kursi, Hanura 2 kursi, dan Perindo 1 kursi.
Sesuai dengan UU Pilkada, maka jumlah maksimal yang bisa memperoleh tiket lagi adalah dua pasang bacalon. Dengan catatan arah dukungan PDIP, Gerindra, NasDem, dan PKB tidak berubah lagi.
Dua tiket tersisa tersebut saat ini sedang diburu oleh sejumlah politisi yang berkeinginan maju di Pilwakot Medan. Seperti Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman yang sudah lompat partai dari Gerindra ke PSI usai tak diusung.
Aulia sendiri mengaku bakal diusung oleh PSI setelah bergabung. Hal itu ditegaskan Aulia karena dia mengaku siap pindah partai asal diusung.
“Prinsipnya kita lihat Gerindra kan sudah punya sosok itu satu, dorongan arus bawah kencang untuk mengusung kita maju, PSI adalah jalan yang terbaik karena saya pernah keluarkan statemen siapa yang rekomendasi ke saya, saya akan pindah ke partai tersebut,” ucap Aulia Rachman, Jumat (26/7).
Hidayatullah yang merupakan anggota DPR RI dari PKS juga ikut memanaskan perburuan tiket Pilwakot Medan. Saat ini, Hidayatullah sudah mendapat rekomendasi dari PKS.
Selain itu, Ketua Hanura Sumut El Adrian Shah juga ikut serta dalam perburuan tiket Pilwakot Medan. El yang merupakan sepupu Ketua Golkar Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck ini sudah mendaftar ke sejumlah partai.
Peluang El Adrian untuk diusung Golkar tentu sangat besar. Jika digabung jumlah kursi Golkar dan Hanura, maka El butuh 2 kursi lagi untuk mengamankan tiket.
Sosok Rahudman Harahap juga ikut memperbaiki tiket Pilwakot, mantan Wali Kota Medan ini sudah mendaftar ke sejumlah partai. Keempat nama ini, terdapat sejumlah nama lain yang sudah mendaftar ke sejumlah partai politik di Medan, seperti mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Medan Burhanuddin Sitepu, dan beberapa nama lainnya.
Dengan waktu yang semakin dekat ke pendaftaran pada 27-29 Agustus nanti, tentunya perburuan tiket akan semakin panas. Meksipun dinamika politik bisa saja berubah dan partai menentukan calon baru mereka di Pilwakot Medan 2024.***dtc/mpc/bs