Medan(MedanPunya) Perbaikan drainase di Jalan STM Ujung, Kelurahan Sukamaju, Kota Medan, membuat sejumlah pedagang terpaksa berhenti jualan. Mereka pun sempat protes dengan melakukan unjuk rasa di Kantor Lurah Sukamaju beberapa waktu yang lalu.
Aksi unjuk rasa tersebut dibenarkan oleh Lurah Sukamaju, Harry Agus Perdana. Kedatangan para pedagang saat itu kata Harry untuk mempertanyakan mengenai perbaikan drainase di Jalan STM Ujung tersebut.
“Ya mereka pernah datang ke kantor lurah yang pedagang es kepala muda, jadi mereka datang ke kantor lurah itu mempertanyakan kegiatan (perbaikan) drainase di Jalan STM Ujung,” kata Harry Agus Perdana, Kamis (10/11).
Menurut Harry, ketika itu warga mempersoalkan mengenai tidak adanya pemberitahuan atau pun sosialisasi terkait perbaikan drainase khususnya kepada para pedagang.
“Jadi saya sampaikan ke mereka bahwasanya terkait masalah sosialisasi, kita sampaikan kita sudah pernah menyurati dari pihak kelurahan ke pedagang itu untuk menginformasikan itu (perbaikan drainase) dan permohonan maaf kepada warga yang apabila dalam kegiatan itu timbul ketidaknyamanan,” ujarnya.
“Tapi memang prosesnya kepling tidak hanya menyampaikan ke pedagang, tapi juga ke rumah-rumah, kita dahulukan memang yang di seputaran STM Ujung,” imbuhnya.
Sesudah aksi unjuk rasa pedagang tersebut, mereka kembali melakukan pertemuan dengan pedagang dan warga di kantor lurah. Di pertemuan itu, warga meminta untuk menghentikan sementara perbaikan drainase tersebut, namun oleh Harry hal itu ditolak karena bukan wewenangnya.
Sehingga dia meminta untuk warga menutup jualannya untuk sementara waktu, sampai perbaikan drainase tersebut selesai. Diperkirakan memakan waktu dua bulan lamanya.
“Makanya saya bilang ‘mohon izin lah kami, kalau pun kalian mau tutup sementara berdagang, itu tidak sampai nya itu dua bulan, karan sekian meter bergeser-bergeser terus sampai titik final’ saya sampaikan,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, perbaikan drainase di Jalan STM Ujung, Medan diprotes warga dan pedagang di sekitar lokasi. Kegiatan itu menimbulkan kemacetan hingga sejumlah pedagang terpaksa menutup jualannya.
Salah satu pedagang es kepala muda yang terpaksa menutup tempat dagangannya mengaku sudah sebulan lebih tidak berjualan. Hal itu karena warung dia berjualan tepat di depan perbaikan drainase tersebut.***dtc/mpc/bs