Medan(MedanPunya) Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi menyindir agar pihak ‘yang dari Jakarta’ tidak memancing berbuat tidak netral di pilkada. Apa maksud dari pernyataan Edy ini?
Akademisi dari Departemen Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (USU), Fernanda Putra Adela, mengatakan ucapan Edy ini menunjukkan Edy tak mau ada intervensi di pilkada se-Sumut. Dia menilai pernyataan Edy itu semacam warning agar tak ada yang coba-coba mengintervensi pilkada.
“Yang dimaksud Pak Edy ini warning, peringatan saja, agar kekuasaan tidak coba-coba intervensi,” kata Fernanda, Selasa (24/11).
Dia menilai ucapan Edy itu mewanti-wanti agar tak ada penggunaan kekuasaan untuk memobilisasi massa. Menurutnya, ada potensi kekuasaan digunakan untuk mengarahkan warga agar memilih salah satu calon di pilkada.
“Menurut kita, dalam kontestasi pilkada itu, tentu saja ada yang memungkinkan untuk menggunakan power, kekuasaan, mobilisasi massa untuk memilih satu calon tertentu. Karena ada kekuasaan di sana, tentu dalam politik hal yang normal,” ucapnya.
Meski menilai penggunaan kekuasaan untuk memobilisasi massa adalah hal normal dalam politik, dia mengatakan rakyat harus diberi kebebasan memilih. Hal inilah yang dinilainya ingin disampaikan oleh Edy lewat sindiran ‘yang dari Jakarta’.
“Tapi, dalam konteks demokrasi, apa yang disampaikan Pak Edy saya pikir perlu kita maknai secara lebih luas. Artinya, ketika demokrasi bicara tentang kedaulatan rakyat, maka diminta agar pilkada atau pesta demokrasi ini serahkanlah sepenuhnya kepada pilihan rakyat. Tanpa ada intervensi, mobilisasi, atau kegiatan yang mencederai demokrasi,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubsu Edy meminta agar pihak yang disebutnya ‘dari Jakarta’ tidak memancing berbuat tidak netral di pilkada. Edy menyampaikan hal ini di depan anggota Komisi II, yang melakukan kunjungan kerja ke Sumut, Senin (23/11).
“Kami mohon, yang dari Jakarta, tolong tidak memancing-mancing membuat yang tidak netral,” ujar Edy.
“Junimart (anggota Komisi II DPR RI dari F-PDIP) pasti tahu. Ayolah, berdemokrasi dengan benar karena ini amanat rakyat. Saya berusaha. Kalau di Sumatera Utara, saya tahu. Saya pernah juga seperti itu, saya tahu,” sambungnya.***dtc/mc/bs