Medan(MedanPunya) Warga di Jalan Setia Budi Pasar 1, Kota Medan, tepatnya di depan Kantor Agen Pos mengeluh akses soal mangkraknya pengerjaan drainase di lokasi itu. Akibatnya, akses keluar masuk rumah mereka susah dan mobil sudah tiga minggu tidak keluar.
Indah, salah satu warga yang mengeluh itu menceritakan pembangunan drainase di lokasi itu. Berdasarkan informasi yang dia terima dari mandor proyek tersebut, awalnya rencananya pengerjaan drainase itu hanya di Gang Adi tepat di samping deret ruko mereka. Namun, malam tahun baru 2023 yang lalu, kata mandor itu dua dari lima ruko yang berderet itu juga akan dilakukan pengerjaan.
“Seminggu sebelum tahun baru, mereka kerjakan itu bagian dekat rumah kami, target mereka katanya tahun baru siap pengerjaan parit di Gang Adi yang sebelah ruko. Nah pas di malam tahun baru infonya mereka itu kena di ruko kami sampai Gang Adi, tapi kata mandornya di tempat ruko kami hanya dua ruko dari lima, sedangkan satu ruko setengah saja, dan dua lagi masih menunggu,” kata Indah, Senin (16/1).
Keesokan harinya, alat berat atau beko pun melakukan pembongkaran, setelah satu membongkar parit di depan mereka, tiba-tiba dihentikan. Kata Indah, mandor saat itu beralasan material drainase itu habis dan tidak cukup untuk di lokasi tersebut, dan bekas galian itu ditinggal mereka begitu saja.
“Masuklah beko tadi mengerjakannya, dirusaklah setengah titi tadi, udah satu jam dirusak malah ada info katanya nggak jadi karena nggak ada beton drainasenya, nggak cukup tempat kami, nah jadi mandornya bilang cukup jangan diteruskan, udah tinggal aja,” ujarnya.
Sejak tinggal begitu saja, sampai hari ini pengerjaan drainase tersebut ditinggal begitu saja tanpa ada perbaikan ulang. Pengerjaan drainase yang berantakan tersebut tidak dituntaskan oleh mereka sehingga akses keluar masuk susah.
Belum lagi, material bekas galian itu juga dibiarkan saja di situ, sehingga jika hujan akan becek karena lumpur. Keberadaan lubang itu juga cukup berbahaya bagi anak-anak, bahkan Indah mengaku anak dia hampir terjatuh ke lubang itu yang dibiarkan.
Indah juga menuturkan kondisi jembatan yang tinggal separuh itu sangat berpotensi roboh. Sehingga dia takut kalau semakin lama dibiarkan akan roboh dan mencelakai orang.
Indah pun berharap agar Wali Kota Medan Bobby Nasution lebih memperhatikan pengerjaan drainase di Kota Medan. Dia pun mengistilahkan seperti ditinggalkan begitu saja seperti mantan.
“Pak Bobby lihatlah kerjaan orang drainase gini, apa nggak diliatnya titi kami ditinggalkan gitu aja kayak mantan,” tutupnya.***dtc/mpc/bs