Medan(MedanPunya) Warga Perumahan TKBM Kelurahan Sei Mati Lingkungan XVIII Kecamatan Medan Labuhan menagih janji Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam mengatasi banjir.
Pasalnya hingga kini permukiman warga tersebut terendam banjir hingga ketinggian pinggang orang dewasa, Senin (21/11).
Curah hujan yang tinggi membuat permukiman warga sudah sejak tiga hari terakhir terendam banjir, berdampak terhadap aktivitas masyarakat.
Pantauan di lokasi, banjir yang merendam rumah warga memiliki kedalaman yang berbeda-beda, mulai dari sebatas lutut hingga pinggang orang dewasa.
Banjir tersebut membuat anak-anak sekitar memanfaatkannya untuk berenang.
Warga pun beramai-ramai berunjuk rasa menyampaikan keluhan atas banjir yang menimpa permukiman mereka.
Salah seorang warga Arta Nainggolan mengatakan, banjir di Perumahan TKBM sudah tiga bulan terakhir merendam pemukiman warga.
Namun dalam kurun waktu tiga bulan tersebut air hanya sebatas merendam akses jalan saja.
Dia mengatakan, banjir terparah terjadi sejak tiga hari terakhir, curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan Sungai Deli meluap hingga menyebabkan air pun menggenangi permukiman warga.
“Banjir sudah tiga bulan merendam pemukiman kami, tapi selama ini cuman sebatas menggenangi jalan. Tiga hari ini banjir parah kali karena hujan yang cukup tinggi beberapa hari ini,” ucap Arta Nainggolan, Senin (21/11).
Arta juga menagih janji Pemko Medan, terutama Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Pasalnya menantu Presiden Joko Widodo itu pernah berjanji kepada masyarakat akan membenahi dan mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi di kawasan Perumahan TKBM.
Akibat banjir tersebut pun, Arta mengatakan, warga tidak dapat melakukan aktivasi seperti biasanya. Tak hanya itu, anak-anak mereka pun tidak bisa bersekolah akibat kondisi banjir yang cukup parah.
“Kami menagih janji wali kota yang pernah berjanji akan membenahi dan mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi di sini. Anak kami pun sekarang sudah gak sekolah dan suami kami gak kerja karena banjir ini,” ungkapnya.
Arta menuturkan, selama tiga hari banjir melanda pemukiman mereka, pemerintah baik dari kecamatan dan Pemko Medan belum ada memberikan bantuan kepada masyarakat.
Padahal situasinya kini masyarakat mengalami kesulitan untuk memasak makanan.
“Selama banjir belum ada bantuan pemerintah ke kami, kecamatan atau pemko Medan gadak datang kesini, padahal kami mau masak aja pun susah,” bebernya.
Dia berharap, agar pemerintah memberikan perhatian kepada masyarakat Perumahan TKBM.
Terlebih beberapa warga sudah ada yang mulai terserang penyakit akibat banjir yang melanda permukiman mereka.
“Kami harap pemerintah perhatian sama kami warga TKBM dalam permasalahan banjir ini, dan juga bantu kami karena sudah kesulitan untuk makan. Dan butuh obat juga sudah beberapa warga yang demam sejak banjir ini,” tegasnya.***trb/mpc/bs