Medan(MedanPunya) MR (16), siswa kelas II SMA Nurul Hasanah Tembung nyaris tewas dicincang terduga geng motor di Jalan H Anif, Kecamatan Percut Seituan.
Bagian ketiak, hingga punggung jebol dibacoki. Bahkan, tangan korban nyaris putus akibat sabetan senjata tajam.
Kini, korban masih menjalani perawatan di RSU Haji Medan.
Menurut Sri Wahyuni Simbolon, ibu korban, anaknya mengalami luka serius di dekat paru-paru.
“Waktu itu masih suasana 17-an. Dia pamit bilang mau foto-foto dan mandi-mandi sama teman-temannya, jadi dia minta uang. Lalu dia pergi ke sekolah,” kata Sri, Jumat (25/8).
Jelang siang hari, tiba-tiba dirinya mendapatk kabar bahwa anaknya ini sudah dibawa ke RSU Haji Medan.
Mendapatkan kabar tersebut, ia pun langsung menuju ke rumah sakit untuk melihat kondisi anaknya.
Sampai di rumah sakit, sang anak sudah di ruang IGD dalam keadaan kritis.
Tak lama, anaknya pun terpaksa dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan.
Waktu itu, Sri juga bertemu dengan seorang teman korban dan menanyakan apa yang sedang terjadi hingga anaknya menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan.
“Kata temen nya, mereka ini mau pergi. Jadi waktu itu anak saya ini dibonceng oleh temannya, lalu jalanlah mereka. Di tengah jalan ketemulah dengan segerombolan orang nyerang mereka ini,” sebutnya.
“Jadi mereka ini lari, rupanya anak saya terjatuh katanya karena ada yang mukul. Lalu kawannya lari, tinggallah anak saya ini, dalam keadaan tengkurap dia dibacok dan setelah itu motor temannya dibawa lari,” kata Sri.
Sri mengatakan, menurut teman anaknya, datang warga memberikan pertolongan. Barulah korban MR dibawa ke rumah sakit.
“Begitulah kronologis yang saya dapat dari temannya ini. Tangannya nyaris putus akibat menangkis, lalu paru-parunya juga kena,” bebernya.
Ia menyampaikan, peristiwa itu pun telah dilaporkan ke Polsek Percut Seituan.
“Setelah kejadian katanya ada 11 orang yang sudah diamankan, tapi yang ditahan tujuh orang, sisanya sudah dipulangkan,” ungkapnya.***trb/mpc/bs